JATIMTIMES - Museum Srimulat yang berlokasi di Jalan Mardian, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu kian sepi pengunjung. Padahal, museum yang menyimpan berbagai koleksi grup lawak legendaris itu belum setahun dibuka sejak Agustus 2024 lalu.
Kondisi itu tampak saat JatimTIMES mengunjungi Museum Srimulat pada Minggu (13/4/2025). Bangunan museum yang masih satu kompleks dengan Srimulat Plus Warung makan dan Toko oleh-oleh UMKM itu hanya dijaga beberapa orang.
Baca Juga : Wacanakan Pembentukan Dinas Pemdes, Pemkot Batu Siapkan Tenaga Tata Kelola Desa
Meski begitu, museum tetap buka setiap hari. Namun, petugas museum mengakui tak selalu ada pengunjung setiap harinya.
Museum baru dibuka ketika ada pengunjung yang hendak masuk. Padahal koleksi di Museum Srimulat masih sangat terawat. Tidak tampak adanya pengunjung lain yang masuk sembari melihat langsung koleksi Srimulat dari masa ke masa dalam museum tersebut.
Tour Guide Museum Srimulat, Muhammad Refido mengatakan, angka kunjungan memang sangat minim. Saat musim libur lebaran, museum juga tak mendapati angka kunjungan naik. Bertolak belakang dengan beberapa destinasi lain di Kota Batu yang diserbu wisatawan.
"Kemarin saat libur lebaran ada pengunjung di hari ketiga dan keempat. Ada dua sampai empat orang," kata Refido saat ditemui, Minggu (13/4/2025).
Pria yang disapa Fido itu menduga, minimnya angka kunjungan museum lantaran akses ke lokasi yang tak banyak diketahui. Museum Srimulat berada di sebuah gang yang cukup jauh dari permukiman warga, sehingga dipandang kurang strategis. Menurut pantauan, akses jalan menuju ke Museum Srimulat juga kurang memadai dan minim adanya penunjuk arah.
"Sejak dibuka, kebanyakan yang tertarik juga orang tua, kalau remaja atau anak-anak jarang yang berkunjung," sebut Fido.
Dikatakannya, merosotnya jumlah pengunjung dirasakan sejak beberapa bulan terakhir. Pada akhir tahun lalu, angka kunjungannya masih cukup tinggi. Beberapa pekan setelah dibuka pertam kali, Museum Srimulat bisa dikunjungi lebih dari 200 orang setiap pekan.
"Bisa ratusan kalau rombongan, banyak juga keluarga, lalu sekolah," terangnya.
Baca Juga : Kuota Kerja Minimal 2 Persen Penyandang Disabilitas di Pemkot Batu Belum Terpenuhi
Delapan bulan berselang, kunjungan tak lagi ramai seperti di awal. Dengan kondisi itu, sambungnya, pengelola Museum Srimulat yang sebelumnya mengadakan pertunjukan setiap pekannya, kini tak lagi dilakukan. Harga tiket masuk museum juga masih sama dengan masa awal dibuka, yakni Rp 25 ribu per orang.
Fido mengaku juga melakukan berbagai upaya. Seperti aktif promosi di media sosial juga getol dilakukan. Namun, angka kunjungan juga tidak kunjung naik. Dalam waktu dekat, juga akan digelar pertunjukan seni tari di sana. "Koleksi yang dipajang sekarang sebenarnya masih banyak yang belum ada tempat. Belum setengahnya," bebernya.
Ia memastikan ada penambahan beberapa koleksi baru yang akan dipajang di Museum Srimulat. Seperti sepatu milik tokoh legendaris Tarzan. Dengan berbagai upaya tersebut, Fido berharap angka kunjungan ikut terdongkrak naik.
Dia juga berharap, Pemerintah Daerah turut memberikan kontribusi pada kunjungan wisata ke Museum Srimulat sebagai destinasi yang merintis. Terlebih, koleksi autentik grup lawak legendaris itu ditujukan untuk edukasi.
"Mungkin butuh petunjuk akses ke sini agar banyak yang tahu. Nantinya kami juga berencana untuk menambah pertunjukan film layar lebar untuk menarik minat wisatawan," imbuh Fido.