JATIMTIMES - Kumkum Sinden menjadi salah satu tradisi kebudayaan yang ada di Kabupaten Jombang. Untuk upaya pelestarian budaya, Pemkab Jombang segera mengajukan Tradisi Kumkum Sinden menjadi warisan budaya tak benda.
Kumkum Sinden merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Made, Kecamatan Kudu, Jombang. Tradisi ini berupa berendam di sendang atau kolam keramat yang dilakukan para sinden atau penyanyi lagu-lagu jawa tradisonal di Desa Made.
Baca Juga : Dua Lokasi Sekolah Rakyat di Kampus Unesa Siap Beroperasi dan Ramah Disabilitas
Budaya tersebut sudah berlangsung ratusan tahun di Sendang Made. Sendang ini diyakini sebagai tempat persembunyian Raja Airlangga pendiri Kerajaan Kahuripan atau Daha yang memerintah pada tahun 1009-1042 Masehi.
Masyarakat di Desa Made mempercayai sumber air di Sendang Made konon merupakan tempat suci sejak dulu kala. Di tempat ini pula diyakini menjadi lokasi Raja Airlangga bertapa menimba ilmu dari gurunya bernama Mbah Jenggot sebelum mendirikan Kerajaan kahuripan.
"Di mana tradisi yang telah ada sejak ratusan tahun ini merupakan bagian integral dari kebudayaan lokal yang melibatkan seni suara dan tari dalam setiap perayaan adat," kata Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang Wor Windari, Sabtu (19/4/2025).
Diungkapkan Wor, pihaknya akan mengajukan tradisi Kumkum Sinden untuk menjadi warisan budaya tak benda ke Kementerian Kebudayaan RI. Pengajuan Kumkum Sinden ini bertujuan untuk melestarikan tradisi yang hampir punah ini.
"Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengenal dan menghargai tradisi ini. Kumkum Sinden bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga merupakan identitas budaya masyarakat Made," ucapnya.
Baca Juga : Mensos RI Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Situbondo: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan
Proses pengajuan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas seni lokal, tokoh masyarakat, dan akademisi. Mereka bekerja sama untuk mendokumentasikan dan mempromosikan tradisi Kumkum Sinden agar dapat diterima sebagai warisan budaya yang diakui secara resmi.
"Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, kami optimis Kumkum Sinden akan diakui sebagai warisan budaya tak benda. Ini adalah langkah penting untuk melestarikan identitas budaya kita," pungkasnya.