JATIMTIMES - Wilayah Jawa Timur, tak terkecuali Kota Batu, tengah menghadapi cuaca tak menentu sejak awal April. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengimbau masyarakat untuk siap siaga bencana di tengah masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Kondisi tersebut membuat sejumlah potensi bencana musim panas menjadi tinggi. BPBD meminta masyarakat waspada potensi bencana seperti kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga : Hampir Pupus Harapan, Cita-Cita Korban Wahana Pendulum 360 Jatim Park 1 Jadi Anggota TNI Terancam Kandas
"Sekarang memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Nanti potensi terjadinya bencana seperti kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, serta kekurangan air bersih mulai meningkat. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," ujar Plt Kepala BPBD Kota Batu Arif Purwanto melalui keterangannya, Jumat (18/4/2025).
Kepada masyarakat Kota Batu ia menyampaikan beberapa langkah yang perlu menjadi perhatian di musim kemarau. Yakni agar masyarakat menghemat dan mengelola penggunaan air dengan bijak, terutama di daerah yang rawan kekurangan air bersih. Selain itu, tidak melakukan pembakaran lahan atau sampah secara sembarangan karena berisiko menimbulkan kebakaran hutan dan pemukiman, terutama saat cuaca panas dan angin kencang.
"Waspadai potensi kebakaran akibat korsleting listrik, terutama pada peralatan elektronik yang dibiarkan menyala dalam waktu lama," katanya.
Selanjutnya, menjaga kebersihan lingkungan juga ditekankan. Tak lain, untuk mencegah munculnya penyakit yang sering meningkat saat musim kemarau seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), diare, dan iritasi kulit.
Di samping itu, masyarakat perlu melindungi diri dari paparan panas berlebihan, gunakan pelindung seperti topi dan sunblock saat beraktivitas di luar rumah dalam cuaca terik.
Masyarakat juga diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD mengenai cuaca dan potensi bencana selama masa transisi musim. Ia berharap seluruh pihak bersikap tanggap dan peduli terhadap lingkungan demi keselamatan dan kesehatan bersama selama masa pancaroba.
"Segera laporkan kepada RT/RW atau pihak berwenang apabila terjadi kebakaran, kekeringan, atau gangguan layanan air bersih di lingkungan sekitar," imbuhnya.