free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Dongkrak Geliat Ekonomi Berbasis Pesantren, Pemprov Jatim Perkuat Program OPOP

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menyampaikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Eko-Tren OPOP Jatim di Harris Hotel & Convention Gubeng, Surabaya.

JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus mendongkrak geliat ekonomi berbasis pesantren melalui implementasi program One Pesantren One Product (OPOP). Tahun ini, program OPOP memiliki sejumlah fokus sasaran yang hendak dicapai. 

Terkait hal ini, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Jatim menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan Eko-Tren OPOP Jatim, 15–16 April 2025, di Harris Hotel & Convention Gubeng, Surabaya.

Baca Juga : Pemkab Jember Hapus Biaya BPHTB, REI Komisariat Jember Berikan Apresiasi

Kepala Diskop UKM Jatim Endy Alim Abdi Nusa menyampaikan, pemberdayaan program Eko-Tren OPOP dilaksanakan melalui lima aspek utama. Pertama, penguatan kelembagaan koperasi pondok pesantren, yang hingga saat ini telah difasilitasi sebanyak 687 koperasi.

Kedua, peningkatan kompetensi manajerial dan pengelolaan usaha bagi lebih dari 2.000 pengurus, pengelola, dan anggota koperasi pesantren. Ketiga, fasilitasi sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan desain kemasan untuk 1.000 produk unggulan pesantren.

Keempat, perluasan akses pembiayaan melalui pemberian hibah usaha sebesar Rp50 juta per koperasi, yang telah menjangkau 283 Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). Kelima, perluasan akses pemasaran, salah satunya melalui partisipasi aktif pesantren dalam OPOP Expo, serta berbagai kegiatan misi dagang dan pameran.

Endy juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas program OPOP pada tahun 2025. Ia menyampaikan bahwa terdapat tiga fokus utama dalam pelaksanaan program tahun ini, yaitu peningkatan kualitas program, penataan administrasi keuangan, serta penguatan semangat kolaboratif antar stakeholder terkait.

"Kami ingin program OPOP tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu perhatian utama adalah pembukuan dan laporan keuangan para pelaku usaha pondok pesantren agar lebih tertib dan tidak tercampur antara keuangan pribadi dan usaha,” ujar Endy.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, pihaknya berharap agar seluruh pondok pesantren yang tergabung dalam program Eko-Tren OPOP Jatim semakin mampu mengembangkan potensi ekonominya secara mandiri dan profesional. Kolaborasi lintas sektor yang terus diperkuat menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ekosistem ekonomi berbasis pesantren yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan program Eko-Tren OPOP Jatim dapat terus menjadi motor penggerak kemandirian pesantren sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi daerah. Karena itu, Endi menekankan pentingnya menjaga semangat agar OPOP terus berkembang.

Baca Juga : Mbak Vinanda Hadiri Halal Bihalal Istima'il Qur’an Muslimat Nahdlatul Ulama Kecamatan Mojoroto dan Hafidz Hafidoh Kota Kediri

"Dengan support luar biasa dari Ibu Gubernur, OPD di lingkungan Pemprov Jatim, BUMD, Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, serta berbagai pihak terkait lainnya kami optimis OPOP ke depan akan semakin maju,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menambahkan, rakor ini sekaligus menjadi kick off pelaksanaan bagi para penerima program Eko-Tren OPOP tahun 2005. Karenanya, dalam kesempatan tersebut hadir 220 peserta, terdiri dari 150 perwakilan pesantren peserta program OPOP 2025 dan 20 peserta terbaik OPOP tahun 2019-2024.

Lebih lanjut, Adhy Karyono menjelaskan bahwa OPOP mengusung tiga pilar utama yaitu santipreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Dalam implementasi, sejumlah capaian telah dibolehkan program ini.

"Dalam pilar santipreneur Eko-Tren OPOP kita sudah membina sejumlah 590.922 santri dengan pemberdayaan santri melalui laboratorium kewirausahaan dan vocational skill," tandasnya.

Yang kedua, untuk pilar pesantrenpreneur ppihaknya nya telah melakukan pemberdayaan sebanyak 1.210 pesantrenpreneur. Lalu untuk pilar sosiopreneur yaitu bagi alumni dari pesantren, OPOP Jatim sudah melakukan sinergi dan kolaborasi usaha pondok pesantren dengan masyarakat telah terbentuk sebanyak 1.790 sosiopreneur.