JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama anggota kelompok tani sedang mengembangkan bibit unggul padi varietas Sukma dan Kasima. Bibit padi Inpari atau Inbrida Padi Sawah Irigasi tersebut, dikabarkan telah bersertifikasi resmi. Sehingga diharapkan bisa segera dilaunching.
"Salah satu varietas (bibit padi) lokal yang sedang kami kembangkan sekarang yang Sukma. Sukma itu kepanjangan dari Sanusi untuk Malang," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna M. Sani Putera, saat ditemui JatimTIMES belum lama ini.
Baca Juga : Upaya Normalisasi Afvoer Bono Desa Pepelegi, PKL Sempat Tolak Alat Berat Masuk
Perlu diketahui, selain Sukma, di Kabupaten Malang juga ada bibit padi varietas Kasima. Dua varietas bibit padi lokal unggulan tersebut pertama kali dikembangkan oleh Ngateman pada kisaran tahun 2009 lalu.
Ngateman ialah seorang petani asal Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Temuan Ngateman tersebut pada akhirnya turut dikembangkan oleh Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang.
Setelah menjalani beberapa kali percobaan, pada akhirnya Ngateman berhasil menciptakan Sukma dan Kasima. Belakangan diketahui, nama Sukma diambil dari singkatan salah satu dusun di Desa Kasembon. Yakni Dusun Sukorejo. Sehingga Sukorejo Kasembon Malang disingkat menjadi Sukma.
Sementara nama Kasima ialah singkatan dari nama Desa Kasembon dan nama Bupati Malang HM. Sanusi. Sehingga menjadi Kasembon Sanusi Malang (Kasima).
Potensi bibit padi unggulan tersebut kemudian juga turut dikembangkan Pemkab Malang. Hingga akhirnya untuk varietas Sukma sebutannya juga berkembang menjadi Sanusi untuk Malang.
Baca Juga : Malang Raya Tuan Rumah Porprov, PBSI Jatim: Setiap Daerah Pertaruhkan Gengsinya
"Rencananya sedang kami (persiapkan untuk) dirilis. Sudah ada sertifikasinya, sudah keluar," ujar Avicenna.
Pejabat publik yang karib disapa Avi ini mengaku, saat ini Pemkab Malang sedang mengurus Surat Keputusan (SK) pelepasan Sukma. Tujuannya supaya bisa diedarkan secara resmi. "Insya Allah kalau tahun ini (2025) selesai untuk pelepasan SK-nya dari kementerian, mungkin tahun depan (2026) sudah bisa kami edarkan untuk benih tersebut," pungkas Avi.
