JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib mengapresiasi langkah konkret yang selama ini telah dilakukan oleh para santri dan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo yang terus berkomitmen untuk berkontribusi menjaga persatuan bangsa.
Hal ini disampaikan Lathifah saat menghadiri kegiatan halal bihalal bersama Himpunan Alumni Santri Lirboyo atau Himasal di Aula Gedung Islamic Center Kota Malang, Sabtu (12/4/2025). Menurut perempuan yang merupakan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Bisri Syansuri ini mengatakan, bahwa selama ini para santri dan alumni Ponpes Lirboyo telah memberikan banyak kontribusinya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga : Wabup Malang Wacanakan Beri Tunjangan Profesi Bagi Guru PAUD dan Kelompok Bermain
Selain itu, Lathifah menuturkan, bahwa Ponpes Lirboyo selama ini telah mencetak santri-santri yang alim dan mampu berjuang untuk mensyiarkan agama Islam demi terwujudnya kemaslahatan umat di Indonesia.
Pihaknya menyebut, para santri dan alumni Ponpes Lirboyo diharapkan dapat memberikan gagasan yang konstruktif dengan didukung keterampilan yang mumpuni di bidang keahlian masing-masing untuk menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan keagamaan yang semakin kompleks, terlebih lagi di era globalisasi dan modern seperti sekarang ini.
"Satu di antaranya adalah bagaimana kita dapat terus menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman yang ada di dalam masyarakat Malang Raya," ungkap Lathifah dalam sambutannya.
Mantan Anggota DPR RI ini juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang senantiasa mendukung penuh peran pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat yang semuanya untuk mensyiarkan ajaran-ajaran Islam.
"Berbagai kolaborasi dan sinergi terus dilakukan untuk menjaga eksistensi pesantren, baik dari aspek penguatan ekonomi, kualitas pendidikan, hingga perluasan akses bagi pesantren beserta santrinya agar dapat berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam setiap agenda pembangunan daerah," jelas Lathifah.
Sementara itu, di momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pihaknya juga sempat mengulas sedikit makna dari Bulan Suci Ramadan. Menurut Lathifah, Bulan Suci Ramadan ibarat kampus kehidupan yang setiap norma, nilai, kewajiban, dan larangannya sarat dengan nilai-nilai fitrah kemanusiaan.
Baca Juga : Dinas Perpustakaan Jatim Galakkan Pencarian Naskah Kuno Syaikhona Kholil Bangkalan
"Seperti beribadah, bersedekah, dan bersilaturahmi, dengan demikian, Ramadhan berorientasi dan bermuara pada kebaikan personal maupun kebaikan sosial," tutur Lathifah.
Lathifah menyebut, agar fitrah sebagai manusia dan umat Islam dapat terpelihara dengan baik, hendaknya selalu mengacu pada pola kehidupan islami yang berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadits serta pola kehidupan yang bernafaskan nilai-nilai agama dan akhlak karimah.
"Sehingga diharapkan mampu membangun manusia seutuhnya yang memiliki keteguhan iman, keluasan ilmu pengetahuan, serta kecakapan dalam menyikapi berbagai tantangan kehidupan," kata Lathifah.
Pihaknya meyakini, nilai-nilai yang menjadi kampus kehidupan inilah yang nantinya akan senantiasa digaungkan dan dipegang teguh oleh para santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo. "Sehingga kesemuanya dapat terus berkiprah sebagai ujung tombak perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja)," pungkas Lathifah.