JATIMTIMES - Terobosan warganet untuk mengempaskan jerawat di wajah kerap bikin gelang kepala. Baru-baru ini viral cara mengempaskan jerawatan dengan membersihkan muka menggunakan betadine.
Memang betadine sudah melekat dalam benak untuk mengobati luka. Hanya, video yang diunggah di media sosial menggunakan betadine skin cleanser. Betadine ini memang dikhususkan untuk kulit bermasalah.
Baca Juga : Antisipasi Kekurangan Murid, Pemkot Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama di SPMB
Pada video yang diunggah itu, penggunaannya dioleskan pada seluruh wajah. Hanya, betadine skin cleanser apakah aman untuk kulit pada wajah?
Hal ini pun dikupas Indonesian skincare enthusiast Ricky Skinoppa di media sosialnya baru-baru ini. “Menurutk, perkara jerawat tuh lebih baik jangan eksperimen ini itu. Seringnya malah makin zonk, apalagi yang memang gak terbukti secara dermatology,” ungkap Skinoppa.
Menurut dia, lodine atau betadine menang basically fungsinya memang sebagai antiseptik untuk tangan dan keperluan bedah di rumah sakit. Sehingga tidak bisa menjadi pilihan untuk mengobati jerawat.
Betadine ini punya bahan aktif povidone-iodine yang merupakan antiseptik non-iritasi yang bekerja dengan cara melepaskan iodine ke kulit untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus penyebab infeksi serta luka.
“Memang ini untuk mengurangi bakteri di kulit, termasuk bakteri penyebab jerawat. Tapi (betadine skin cleanser) nggak jadi opsi pengobatan jerawat. Nah, penyebabnya kan gak satu hal,” imbuh Skinoppa dikutip Kamis (10/4/2025).
Ya povidone-iodine tidak termasuk pada pedoman pengobatan jerawat secara dermatologi. Bahkan ia pun mencoba membersihkan wajahnya dalam satu pekan tiga kali.
Baca Juga : Diet setelah Libur Lebaran? Ini 5 Kunci Keberhasilannya Menurut Ahli Gizi
“Yang ada malah jadi kering dan perih sampai kena dermatitis contact allergy. Kena tangan saja ada yang sampai ngelupas,” kata Skinoppa.
Menurut USA Food and Drug Administration (FDA), jangan menggunakan betadine tersebut lebih dari tujuh hari. Antiseptik dalam jangka panjang justru bisa mengganggu keseimbangan skin microbime.
“Bahkan kemungkinan malah bisa muncul prahara kulit lainnya. Apalagi standar pengobatan acne yang terbukti sudah ada,” terang Skinoppa.
Skinoppa membeberkan, standar pengobatan acne yang digunakan dokter kulit contoh nya adapalene, benzoyl peroxide, AHA BHA sampai retinoic acid alias tretinoin.