JATIMTIMES - Suasana pagi di Pendapa Sasana Adhi Praja, Minggu (6/4/2025), dipenuhi rasa haru dan semangat. Sebanyak 71 pemudik, mayoritas pekerja informal dan pelajar, bersiap kembali ke Surabaya usai merayakan Idulfitri di kampung halaman. Mereka menjadi bagian dari sejarah kecil: peserta pertama program balik gratis Lebaran 2025 yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Perhubungan.
Pelepasan dilakukan langsung oleh Bupati Blitar Rijanto yang didampingi jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blitar. Dengan senyum ramah dan penuh makna, Bupati Rijanto melepas dua armada bus yang membawa puluhan penumpang kembali ke kota tempat mereka mencari nafkah.
Baca Juga : Kapolda Jatim Tinjau Telaga Sarangan, Pastikan Keamanan Wisatawan
Dalam sambutannya, Rijanto menyebut program ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, khususnya warga yang merantau, demi pekerjaan dan pendidikan. Menurut dia, inisiatif ini merupakan yang pertama digelar Pemkab Blitar dan akan terus dikembangkan tahun-tahun mendatang.
"Alhamdulillah, program ini mendapat dukungan penuh dari DPRD dan forkopimda. Balik gratis ini kita siapkan agar warga yang bekerja di Surabaya bisa kembali dengan nyaman dan aman," kata Rijanto. Ia juga mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya berencana menambah rute, termasuk jurusan Jakarta, untuk menjangkau lebih banyak perantau asal Blitar.
Rijanto mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan agenda tersebut. Ia menyebut Dinas Perhubungan bekerja sama dengan RSUD Wlingi dalam melakukan pemeriksaan kesehatan bagi peserta sebelum keberangkatan. Pemeriksaan ini penting sebagai langkah preventif menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Agus Santosa menegaskan bahwa program ini tak hanya soal memfasilitasi transportasi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang selama ini berjuang di luar daerah. Ia menjelaskan, Dishub telah menyiapkan seluruh aspek teknis, mulai dari kelayakan armada hingga koordinasi dengan fasilitas kesehatan.
"Kami ingin memastikan bahwa perjalanan ini bukan sekadar gratis, tetapi juga aman dan manusiawi. Setiap penumpang kami data, kami periksa kesehatannya, dan kami pastikan bus dalam kondisi prima," ujar Agus.
Menurut Agus, dua unit bus yang digunakan dalam program ini merupakan armada yang telah melalui uji kelayakan dan diawaki oleh pengemudi berpengalaman. Ia menyebut proses seleksi peserta juga dilakukan secara transparan dengan membuka pendaftaran melalui posko Dishub dan media sosial resmi pemerintah.
Baca Juga : Dinilai Tak Layak, Sejumlah Venue Porprov Jatim di Kota Batu Harus Dipindah
Sementara itu, bagi Pemkab Blitar, ini bukan sekadar agenda musiman. Pemerintah daerah ingin menjadikan program ini sebagai bagian dari kebijakan tahunan, menyatu dengan semangat pelayanan publik yang progresif dan inklusif.
āIni bukan titik akhir, tapi titik awal. Kita ingin menjadikan balik gratis sebagai bagian dari pelayanan berkelanjutan, dan tentu akan terus kita evaluasi agar tahun depan lebih baik lagi,ā ujar Agus.
Di tengah tantangan mobilitas dan biaya hidup yang terus naik, program balik gratis ini memberi gambaran bahwa negara, dalam bentuk pemerintah daerah, hadir di tengah rakyatnya. Setidaknya, dari Blitar, kepedulian itu kini mulai berjalan menuju arah yang lebih manusiawi.