JATIMTIMES - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana memastikan bahwa sistem zonasi masih akan diberlakukan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) mendatang.
Sebagai informasi, ada beberapa jalur yang akan digunakan PPDB. Di antaranya jalur zonasi, jalur afirmasi dan jalur prestasi. Ketiganya memiliki persentase yang berbeda-beda.
Baca Juga : Jalin Relasi Para Menteri: Kesehatan Hingga Infrastruktur Jadi Prioritas Bupati Malang
Wacana akan dihapuskannya sistem zonasi pada PPDB sebelumnya disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Namun menurut Suwarjana, hal tersebut tak dapat dilakukan begitu saja.
"Masih ada Permennya (jalur zonasi pada PPDB) dari pusat. Saya yakinkan tidak secepat itu. Pasti pelan-pelan, lah," ujar Suwarjana.
Sehingga dirinya memastikan bahwa jalur zonasi masih akan tetap ada pada PPDB tahun ajaran 2025/2026 ini. Namun menurutnya akan ada perubahan persentase.
"Masih seperti kemarin juga (jalur PPDB). Cuman persentasenya yang dikurangi. Tapi secara detail saya gak hapal," jelasnya.
Informasi didapat JatimTIMES, pada PPDB tahun ajaran 2024 -2025, jalur zonasi memiliki persentase terbesar. Yakni 80 persen untuk jenjang SD dan 50 persen untuk jenjang SMP.
"Kalau kemarin kan 50 persen. Sekarang dari evaluasi kami turunnya kemungkinan 40-35 persen," imbuhnya.
Ia memperkirakan, pengurangan persentase pada sistem zonasi nantinya akan dialihkan ke jalur lain. Namun dirinya masih belum dapat memastikannya secara detil.
"(Persentase) ke prestasi akademik. Lebih tinggi," pungkas Jana.
Baca Juga : 8 Tips Anti Drama Bawa Anak ke Bioskop, Nonton Tenang Tanpa Rewel!
Sementara itu mengutip dari berbagai sumber, permintaan Wapres Gibran untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB sempat menyita perhatian.
Hal tersebut ia sampaikan langsung saat menggelar rapat bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama para kepala dinas pendidikan.
Menurut Gibran, penghapusan sistem zonasi sangat berkaitan erat dengan upaya Indonesia dalam menuju Generasi Emas pada tahun 2045 mendatang.
"Kalau kita bicara generasi emas, Indonesia 2045 ini kuncinya ada di pendidikan, kuncinya ini ada di anak-anak muda. Makanya kemarin pas rakor dengan para kepala dinas pendidikan, saya sampaikan secara tegas ke Pak Menteri Pendidikan, sistem zonasi harus dihilangkan," ujar Gibran mengutip detik.com.