free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Sejarah Universitas Brawijaya, Berembrio dari Yayasan Swasta dan Tumbuh Jadi PTN Terkemuka

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kampus Universitas Brawijaya saat ini. (ist)

JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB), yang kini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, memiliki sejarah yang panjang dan berliku sebelum akhirnya mendapat status sebagai perguruan tinggi negeri. 

Cikal bakal UB yang dikenal seperti saat ini bermula dari Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963 penegerian UB. Dalam proses pendiriannya, UB melewati serangkaian perjuangan dari tokoh-tokoh mahasiswa dan masyarakat Malang.

Baca Juga : Hendak Kuliah di Universitas Terbuka? Segini Biaya Pendidikannya

 

Keputusan mengenai penegerian yang diterbitkan oleh menteri PTIP akhirnya mendapatkan pengesahan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963, yang berlaku mulai 5 Januari 1963. Tanggal ini kemudian dipilih sebagai hari peringatan ulang tahun (Dies Natalis) UB.

UB berakar pada dua fakultas yang semula merupakan cabang dari Universitas Swasta Sawerigading Makassar, yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Namun, pada tahun 1957, kedua fakultas ini mengalami stagnasi dalam perkembangannya, menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa.

Keadaan tersebut mendorong sejumlah tokoh mahasiswa untuk mengambil langkah nyata dengan mengadakan pertemuan di Balai Kota Malang pada 10 Mei 1957. Dari pertemuan tersebut, tercetus ide mendirikan universitas kotapraja yang akan lebih menjamin masa depan pendidikan tinggi di Malang.

Sebagai langkah awal, pada 28 Mei 1957 didirikan Yayasan Perguruan Tinggi Malang, yang kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada 1 Juli 1957. Sebagian besar mahasiswa dan dosen di PTHPM merupakan bekas mahasiswa dan pengajar dari Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Hampir bersamaan dengan itu, pada 15 Agustus 1957, Yayasan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).

Dengan perjuangan keras, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang akhirnya mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang melalui keputusan tertanggal 19 Juli 1958. Pada peringatan Dies Natalis III PTHPM pada 1 Juli 1960, nama universitas ini resmi berubah menjadi Universitas Kotapraja Malang. Seiring dengan pertumbuhan yang pesat, Universitas Kotapraja Malang mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada 10 November 1960.

Namun, perjalanan menuju status negeri bukanlah hal yang mudah. Untuk memenuhi syarat penegerian, pada 26 Oktober 1961 Universitas Kotapraja Malang mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Usaha ini akhirnya membuahkan hasil. Pada 7 Juli 1962, dalam sebuah pertemuan penting antara panglima Daerah Militer VIII Brawijaya, presiden Universitas Brawijaya, serta menteri perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan, disepakati bahwa Universitas Brawijaya akan dinegerikan secara bertahap.

Sebagai langkah dalam proses penegerian, pada 1 Juli 1962, Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan secara resmi berstatus sebagai fakultas negeri di bawah Universitas Airlangga, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 92. Sementara itu, Fakultas Administrasi Niaga diubah menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Perguruan Tinggi yang baru Nomor 22 Tahun 1961.

Baca Juga : Ini Biaya Kuliah Binus Malang Tahun 2025/2026, Yuk Simak

 

Dan akhirnya pada 5 Januari 1963, UB resmi menjadi sebuah perguruan tinggi negeri dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963. Keputusan tersebut juga mengembalikan Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan ke Universitas Brawijaya dari Universitas Airlangga. Selain itu, kampus cabang yang terletak di Jember juga diresmikan, dengan mencakup Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Kedokteran, yang sebelumnya merupakan bagian dari Universitas Tawangalun.

Dengan berlalunya waktu, Universitas Brawijaya terus mengalami kemajuan dan perubahan. Salah satu tonggak penting terjadi pada tahun 1982, ketika Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan resmi berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), berdasarkan  PP No. 27 Tahun 1982. Selain itu, pada 25 Mei 1963, jurusan Perikanan Laut yang awalnya berada di Probolinggo, secara resmi menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Hingga kini, Universitas Brawijaya telah menjadi pusat pendidikan dan penelitian yang diakui, dengan lebih dari 14 fakultas yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan Universitas Brawijaya dalam mengatasi berbagai rintangan, baik yang berasal dari dalam maupun luar, telah menjadikannya salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia yang secara konsisten melahirkan lulusan-lulusan berkualitas tinggi yang siap bersaing di kancah internasional.