JATIMTIMES - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang terus mematangkan persiapan jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur. Apalagi, sebagai tuan rumah, Kota Malang akan menjamu kurang lebih sekitar 15 ribu atlet yang akan berlaga di ajang tersebut.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan, setidaknya akan ada 36 venue di Kota Malang yang akan digunakan untuk Porprov IX Jatim. Selain sekitar 15 ribu atlet, lanjut Baihaqi, nantinya tentu juga akan ada pendamping, orang tua hingga official yang akan turut serta.
Baca Juga : Hendak Kuliah di Universitas Terbuka? Segini Biaya Pendidikannya
Itu artinya, puluhan ribu orang diproyeksikan akan datang ke Kota Malang. Apalagi, pembukaan Porprov Jatim rencananya akan digelar di Stadion Gajayana Kota Malang. Hal ini ditangkap sebagai potensi dalam menggerakkan roda perekonomian di Kota Malang.
"Kita tahu Malang adalah kota wisata. Dengan kedatangan massa yang besar tentu akan sangat berdampak pada perputaran ekonomi di Kota Malang," jelasnya.
Dalam gelaran Porprov ini, ia menargetkan tiga hal. Yakni sukses penyelenggaraan Porprov IX, kesuksesan Kota Malang dalam meraih prestasi, dan sukses memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.
"Jadi Porprov ini harapannya tidak hanya gelaran event olahraga. Tetapi juga bisa meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat di Kota Malang," tuturnya.
Namun, dirinya masih belum dapat memastikan seberapa besar dampak perputaran ekonomi atas penyelenggaraan Porprov Jatim di Kota Malang. Untuk memastikan hal tersebut, ia mengaku masih akan melibatkan tim ahli.
Baca Juga : Dispendukcapil Kabupaten Malang Punya Tanggungan Cetak 46 Ribu KTP
Sebab tentunya, ia meyakini bahwa event tersebut akan memberikan dampak pada sejumlah sektor. Yakni tingkat okupansi atau hunian hotel dan penginapan serta transportasi publik. Dan tentunya peluang bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Malang.
Untuk mengoptimalkan dampak perekonomian masyarakat, pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar setiap venue pertandingan juga diwarnai dengan stan-stan UMKM.
"Tentu UMKM itu yang asli dari warga Kota Malang sendiri," pungkasnya.
