free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Tasyakuran Hari Jadi Ke-119 Kota Blitar: Mas Ibin Tegaskan Komitmen Mewujudkan Kota Masa Depan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Blitar Mas Ibin memotong tumpeng dan menyerahkan potongan pertama kepada KH Agus Muhtar Lubby, rais syuriah PCNU Kota Blitar, sebagai simbol syukur dan kebersamaan dalam peringatan Hari Jadi Ke-119 Kota Blitar. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES – Kota Blitar memasuki usia ke-119 dengan perayaan yang penuh makna. Rabu sore, 26 Maret 2025, halaman Kantor Wali Kota Blitar menjadi saksi kebersamaan berbagai elemen masyarakat dalam tasyakuran Hari Jadi Kota Blitar.

Dengan mengusung tema Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan, acara ini tidak sekadar seremoni, tetapi juga momentum refleksi atas perjalanan panjang dan visi ke depan.

Baca Juga : Bank Jatim Serahkan CSR Dua Unit Truk Tangki untuk Distribusikan Air Bersih di Madura

Tasyakuran ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan berbagai organisasi. Tidak ketinggalan, anak yatim piatu dan guru ngaji yang mendapat santunan serta bingkisan sebagai bentuk kepedulian sosial dari Pemerintah Kota Blitar. Dengan total sekitar 860 peserta, acara berlangsung khidmat dalam nuansa kebersamaan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar H Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin mengajak hadirin untuk mengingat kembali sejarah panjang kota ini. Ia menegaskan bahwa Kota Blitar bukan sekadar kota kecil di Jawa Timur, tetapi simbol perlawanan sejak masa kolonial.

“Sejarah perlawanan rakyat Blitar telah dimulai sejak era Adipati Aryo Blitar II atau Joko Kandung pada 1723 melawan penjajahan Belanda. Hingga pada 1 April 1906, pemerintah kolonial membentuk Gemeente Blitar, yang menjadi cikal bakal pemerintahan kota ini,” ungkap Mas Ibin dalam sambutannya.

Lebih jauh, ia juga menyinggung peristiwa heroik pemberontakan PETA pada 14 Februari 1945, yang dipimpin oleh Soeprijadi. “Ini adalah satu-satunya pemberontakan tentara didikan Jepang di Indonesia, menunjukkan bahwa semangat perjuangan sudah tertanam kuat dalam karakter masyarakat Blitar,” ujarnya.

Memasuki usia ke-119, Mas Ibin menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan untuk membangun Kota Blitar yang lebih maju. Beberapa program prioritas yang telah dan akan terus dijalankan antara lain Sarapan Bareng Wali Kota, yang menjadi media komunikasi langsung antara warga dan pemimpin daerah, serta Mobil Nikah Gratis dan Program Pra-Nikah bagi warga Kota Blitar.

Selain itu, pemerintah  menyediakan layanan ambulans dan mobil jenazah gratis untuk memastikan pelayanan kesehatan dan sosial yang lebih inklusif. Upaya meningkatkan taraf pendidikan diwujudkan melalui beasiswa sarjana, yang bertujuan menciptakan satu keluarga satu sarjana sebagai langkah pengentasan kemiskinan.

Di bidang sosial, terdapat program Berkat SAE, yang menyediakan makanan bagi lansia kurang mampu. Sementara itu, sektor ekonomi didorong melalui pembangunan Blitar Trade Center, yang diharapkan menjadi pusat ekonomi baru guna meningkatkan ekosistem perdagangan dan industri.

Baca Juga : Awal Masa Angkutan Lebaran, Penumpang Commuter Line Wilayah 8 Surabaya Naik 8 Persen

Dalam aspek digitalisasi, Kota Blitar tengah menjalankan transformasi digital menuju smart city, mencakup digitalisasi layanan publik dan transaksi berbasis e-money. Tak hanya itu, peningkatan kualitas layanan juga terus dilakukan dengan menghadirkan layanan 24 Jam untuk berbagai kebutuhan administratif warga.

“Kami ingin Kota Blitar menjadi kota yang tidak hanya nyaman, tetapi juga maju dalam layanan dan fasilitas. Semua program ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan pemerintah,” tegas Mas Ibin.

Kegiatan tasyakuran kali ini semakin bermakna karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah. Mas Ibin menegaskan bahwa momentum ini harus menjadi ajang untuk meningkatkan kepedulian sosial. Oleh karena itu, selain doa bersama, acara ini juga diisi dengan pemberian santunan bagi anak yatim dan bingkisan untuk para guru ngaji serta guru sekolah Minggu.

Musik salawat mengiringi acara, menciptakan suasana syahdu sebelum akhirnya ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh wali kota Blitar. Momen ini menjadi simbol rasa syukur atas perjalanan panjang Kota Blitar dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Tasyakuran ditutup dengan buka puasa bersama, mencerminkan esensi kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Blitar. “Semoga momentum ini membawa berkah bagi kota kita. Mari kita terus bersinergi demi Blitar yang semakin SAE,” pungkas Mas Ibin.