free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Skema Drainase Soehat, Arah Air akan Diputar

Penulis : Hendra Saputra - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Momen normalisasi drainase kawasan Jalan Soekarno-Hatta saat ditinjau Wali Kota Malang Wahyu Hidayat didampingi oleh Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mulai mengatur skema penanganan banjir. Pada rencana perbaikan drainase kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), arah aliran air rencananya akan dibalik. 

Kepala DPUPRPP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan skema membalikkan arah air itu diprediksi mampu mengatasi banjir. Namun tentunya dengan perawatan saluran drainase yang optimal. 

Baca Juga : Kecelakaan Tunggal di Kota Batu, Jeep Suzuki Katana Terbalik Masuk Parit

“Dalam konsep pembangunan saluran Suhat nanti arahnya kita balik. Saat ini arahnya ke utara yang sungai kecil di Sudimoro, kita balik ke selatan biar bisa masuk ke sungai Brantas yang lebih besar,” kata Dandung.

Banjir yang melanda wilayah Kemirahan disebut Dandung karena air kiriman dari atas yang menuju Bozem Tunggulwulung. Banyaknya air yang mengalir itu juga membuat Bozem penuh dan tak mampu menampung air. 

“Di Kemirahan, ada sungai di sebelahnya kelurahan Purwodadi. Sungai itu terhubung dengan sungai yang ada di sebelahnya bozem Tunggul Wulung. Kemarin di sini belum hujan, air di bozem sudah naik karena kiriman dari atas. Antrian air gak bisa masuk akhirnya bozem penuh dan gak mampu menampung,” jelas Dandung. 

Dengan skema membalikkan arah air, Dandung yakin banjir dapat teratasi. Dimana luapan air dapat ditangkap pada drainase yang nantinya dibangun kemudian di buang ke Sungai Brantas. 

Baca Juga : Safari Ramadan, Komunikas Jurnalis Ekonomi Bisnis Surabaya Donasi ke Tiga Panti Asuhan

“Dengan dimensi (drainase) 2,5x2,5 cm kalau pemeliharaan bagus, nanti bisa mengatasi banjir di wilayah ini paling tidak 50 tahun,” tukas Dandung.