JATIMTIMES - Ratusan sopir bus di Terminal Tipe B Arjosari, Kota Malang, menjalani tes kesehatan dan urine. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan pengemudi agar tetap dalam kondisi prima. Sehingga, perjalanan mudik dapat dilalui dengan aman, nyaman. Termasuk bagi penunpang yang melakukan perjalanan mudik.
Baca Juga : Polres Magetan Musnahkan Ratusan Botol Miras dan Puluhan Knalpot Brong
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Malang, Muhammad Zamroni mengatakan pemeriksaan meliputi beberapa hal. Yakni tes fisik umum, pengecekan kadar gula darah dan tekanan darah. Selain itu, deteksi penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), dan deteksi alkohol.
"Jad,i dari hasil pemeriksaan ini, nanti akan ada tiga kategori surat, yaitu laik mengemudi, laik dengan catatan, dan tidak laik. Kalau ada pengemudi yang tidak laik, kami akan berkoordinasi dengan pihak terminal dan kepolisian untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah sopir tersebut perlu istirahat atau mendapatkan tindakan medis lebih lanjut," ujar Zamroni.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 164/2025 tentang pemeriksaan kesehatan pengemudi. Dan ditargetkan dapat menjangkau sedikitnya 100 sopir bus yang melayani perjalanan antarkota antarprovinsi (AKAP).
Dengan jumlah tersebut, Zamroni mengharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi gambaran umum tentang kondisi kesehatan para pengemudi yang biasa beroperasi dari Terminal Arjosari menjelang puncak arus mudik.
Selain itu, ia menegaskan akan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi sopir. Tentu hal tersebut mengingat para sopir memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keselamatan penumpang.
Jika ada sopir yang terindikasi mengonsumsi narkoba atau alkohol, maka langkah tegas akan diambil untuk mencegah potensi kecelakaan di perjalanan.
Pemeriksaan kesehatan ini juga mendapat respons positif dari para sopir bus. Salah satu pengemudi AKAP Perusahaan Otobus (PO) Bagong, Niko, mengungkapkan dirinya telah mengikuti seluruh tahapan tes kesehatan yang dilakukan di Terminal Arjosari.
Baca Juga : Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru Polres Malang, Prediksi Pemudik Lebaran Capai 146,48 Juta
"Alhamdulillah saya hasilnya negatif. Semuanya aman," kata Niko sembari melemparkan senyum.
Ia menambahkan, selain kesiapan kendaraan yang menjadi tanggung jawab perusahaan otobus (PO), kesiapan fisik pengemudi juga sangat penting untuk menghadapi padatnya arus mudik.
"Saya sendiri menjaga kesehatan dengan banyak minum air putih dan mengurangi konsumsi rokok. Alhamdulillah, saya juga tidak pernah pakai doping-doping," ujarnya.
Mengenai pola kerja selama musim mudik, Niko mengungkapkan dalam kondisi normal, PO Bagong menerapkan standard operational procedure (SOP) yakni setiap sopir hanya diperbolehkan melakukan dua kali perjalanan pulang-pergi (PP).
Namun, jika lonjakan penumpang meningkat, akan ada kemungkinan sopir dapat menjalankan tiga kali PP, meski keputusan akhirnya bergantung pada kebijakan perusahaan. "Biasanya lonjakan penumpang terjadi mulai H-7 Lebaran. Kalau sekarang masih relatif normal," pungkasnya.