Istilah gangbang mungkin bagi para penyuka film porno bukanlah hal asing. Tapi, bagi kebanyakan lainnya, gangbang menjadi kata yang aneh dan asing ditelinga saat diucapkan.
Sampai akhirnya mencuat video porno Vina Garut di media sosial yang membuat masyarakat ramai menggunjingkannya. Sampai pihak kepolisian pun akhirnya turun tangan dan melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap para aktor dalam video porno tersebut. Istilah gangbang pun semakin banyak dibicarakan atas viralnya video Vina Garut itu.
Dari laman Revinery 21, gangbang disebutkan sebagai hubungan seks yang dilakukan dengan lebih dari tiga orang. Fokus dari gangbang sendiri tetap pada satu orang, baik wanita maupun laki-laki dalam kelompok percintaan badan itu.
Gangbang tentunya bukan budaya ketimuran seperti di Indonesia dan tentunya bertentangan dengan segala keyakinan yang hidup di masyarakat kita. Tapi, gangbang di New York, ternyata menimbulkan rasa penasaran intelektual pakar seks. Bukan dalam arti bagaimana sensasi dari seks dengan pola berjamaah ini, tapi lebih pada rasa penasaran terkait gaya gangbang dalam kehidupan seks yang terus terjadi.
Maka, pakar seks Michael Aaron dari New York yang juga penulis buku Modern Sexuality: The Truth about Sex and Relationships pun melakukan penelitian terkait gangbang itu. Hasilnya cukup mengejutkan. Aaron mendapatkan bahwa gaya seks gangbang ternyata hidup di dalam kepala 28,3 persen wanita sebagai fantasi liar yang mengendap di dalam kepala mereka.
"Tapi berfantasi gangbang bukan berarti seseorang benar-benar ingin menjalaninya di kehidupan nyata. Responden justru mengaku lebih memilih menyimpannya sebagai fantasi semata," tulis Aaron.
Walaupun telah jadi salah satu gaya wajib di dalam berbagai film porno, gangbang sangat berisiko kepada para pelakunya. "Khususnya terkait penyakit kelamin menular dan tidak disarankan sama sekali dalam berhubungan ranjang," ucap Aaron.
Lebih mencengangkan adalah opini para pria yang telah memiliki istri terkait gangbang. Dalam situs Quora, ada beberapa opini nyeleneh yang mungkin akan membuat kita geleng kepala dan tidak percaya.
Di situs itu dilontarkan sebuah pertanyaan seperti ini: "Bagaimana pendapatmu soal seks berbagi istri alias gangbang? Apakah itu baik untuk relationship atau tidak?" tanyanya.
Pertanyaan itu ternyata mendapat respons dari pengguna Quora. Misalnya, Bob Marsh, seorang model, yang menjawab sebagai berikut: "Setiap orang memiliki situasi yang berbeda. Dalam kasus saya, istri saya adalah gadis yang sangat bebas sebelum kami menikah. Dia telah mengatakan kepada saya setiap detail dari semua yang dia lakukan ketika muda dan saya sangat nyaman tentang hal itu. Jika melihatnya memberikan kesenangan pada pria lain, kami berdua senang karenanya," jawab Bob.
Jawaban dari Shanjay Bhardwaj, software engineer, akan lebih mengejutkan lagi atas pertanyaan yang dilontarkan situs Quora. "Berbagi istri adalah hal umum sekarang. Untuk bersenang-senang, pasangan cenderung menikmati saat mengundang pria atau wanita lain di tempat tidur mereka. Beberapa juga suka dengan satu pasangan saja. Ketika semua hal sudah tercapai, maka mereka mencari gangbang, itu adalah fantasi yang disukai suami dengan melihat istrinya di antara banyak pria," ucapnya.
Jawaban-jawaban tersebut pun mendapat balasan dari yang kontra atas gangbang. Kristin Barton, misalnya, mengatakan, jangan sesekali berbagi istri dengan alasan apa pun.
"Jangan berbagi istri Anda. Jika Anda dan istri setuju untuk menegosiasikan kehidupan seksual yang tidak monogami secara etis, maka lakukanlah itu. Istri bukanlah sesuatu untuk dibagikan," tegasnya.
Abdulkarim Kawsara pun menyatakan hal senada dengan Kristin. Dirinya mengemukakan, gangbang adalah sangat sakit. "Ada sesuatu yang salah dengan seorang pria yang tidak merasa cemburu kepada istrinya saat bersama berbaring dengan pria lain. Hal itu bisa sebagai penghinaan," tulisnya.