7 Tradisi Unik Malam 1 Suro di Jawa Timur, dari Festival Gunung Kawi hingga Grebeg Reog
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - Jun - 2025, 08:20
JATIMTIMES - Masyarakat Jawa Timur punya cara tersendiri dalam menyambut malam 1 Suro, yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah. Tahun ini, malam 1 Suro akan berlangsung mulai Kamis malam, 26 Juni 2025, hingga Jumat sore, 27 Juni 2025.
Pergantian tahun Jawa ini dianggap sakral, sehingga berbagai daerah di Jawa Timur masih menjaga tradisi leluhur yang penuh makna. Mulai dari ritual spiritual, doa bersama, hingga kirab pusaka. Setiap wilayah punya keunikan masing-masing.
Baca Juga : Wamenkop Ferry: Koperasi Merah Putih Beroperasi Mulai Oktober 2025
Berikut ini tujuh tradisi malam 1 Suro yang masih lestari di berbagai daerah Jawa Timur:
1. Festival 1 Suro Gunung Kawi, Malang
Gunung Kawi di Malang dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan spiritual menjelang 1 Suro. Setiap tahunnya, kawasan ini dipadati peziarah yang ingin mengikuti serangkaian prosesi sakral yang diadakan oleh Pelasti (Perkumpulan Pelestari Adat Budaya).
Agenda festival tahun ini cukup lengkap. Mulai dari kirab pusaka dan sedekah gunung yang berlangsung 26 Juni 2025 di Padepokan Djoego, ritual jamasan atau pembersihan benda pusaka, hingga pementasan seni dan wayang kulit semalam suntuk. Selain menjadi simbol pelestarian budaya, tradisi ini juga diyakini membawa berkah dan keselamatan.
2. Grebeg Suro Ponorogo
Di Ponorogo, malam 1 Suro menjadi ajang perayaan budaya besar bertajuk Grebeg Suro. Acara ini dimeriahkan dengan Festival Reog Nasional, pawai budaya, kirab pusaka, hingga doa bersama.
Masyarakat menggelar tradisi ini sebagai wujud syukur dan harapan agar diberikan perlindungan sepanjang tahun. Tradisi ini juga memperkuat identitas Ponorogo sebagai kota budaya yang kaya warisan leluhur.
3. Tirakatan
Tradisi tirakatan juga umum dilakukan di banyak wilayah Jawa Timur saat malam 1 Suro. Masyarakat biasanya berkumpul di masjid, mushola, atau rumah-rumah untuk berdoa bersama.
Tirakatan menjadi momen perenungan dan introspeksi atas perjalanan hidup selama setahun terakhir. Masyarakat melakukan tirakatan dengan tujuan memohon ampunan, keselamatan, dan kekuatan dalam menghadapi tahun baru Jawa.
4. Ruwat Agung Nuswantoro di Mojokerto
Mojokerto punya tradisi unik bernama Ruwat Agung Nuswantoro yang rutin digelar sejak 1959. Tradisi ini berfokus pada ritual pembersihan pusaka seperti keris, tombak, dan pedang untuk menghilangkan energi negatif...