Manasik Haji MIN 2 Malang: Lebih dari Sekadar Ritual, Bekal Optimisme Masa Depan Siswa
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
13 - Jun - 2025, 07:27
JATIMTIMES – Lebih dari sekadar ritual, latihan manasik haji yang digelar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang (Mindatama) belum lama ini di Islamic Center Kabupaten Malang adalah investasi jangka panjang dalam pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai luhur bagi ratusan siswa kelas 3, 4, dan 5. Kegiatan tahunan ini dirancang tidak hanya untuk memperkenalkan Rukun Islam kelima, tetapi juga untuk membekali generasi muda dengan spirit perubahan dan optimisme.
Didampingi dengan penuh perhatian oleh para guru, karyawan, serta ibu-ibu paguyuban yang sigap membantu, para peserta didik seolah diajak menyelami perjalanan spiritual yang penuh makna. Setiap tahapan manasik, dari ihram hingga thawaf wada', disimulasikan dengan detail, memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan melebihi materi di dalam kelas.
Baca Juga : 1.512 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air, Total 54 Orang Wafat
Nanang Sukmawan SPd MPdI, kepala MIN 2 Kota Malang, menyoroti tujuan utama kegiatan ini. Menurut dia, ini adalah wujud pembelajaran untuk anak-anak dalam rangkaian ibadah haji. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ini akan memantik motivasi dan semangat anak-anak untuk kelak bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci, baik untuk haji maupun umrah. "Semoga yang mengikuti kegiatan ini, diberikan kesempatan untuk mengunjungi Tanah Suci," ungkap Nanang penuh harap.
Pengalaman langsung ini tentunya sangatlah berharga. Selain memahami rukun, syarat, dan wajib haji, para siswa mendapatkan pemahaman komprehensif yang lebih dari sekadar teori. Mereka diajak merasakan atmosfer ibadah haji, menumbuhkan rasa cinta akan agama, serta mempersiapkan mental dan spiritual sejak usia dini.
Momen paling mendalam terasa saat khutbah di Arafah yang disampaikan oleh Abdul Halim, guru MIN 2 Kota Malang. Khutbah bertema "Titik Awal Perubahan di Padang Arafah" ini menjadi suntikan inspirasi. Dengan gaya yang mengena, beliau mengajak para jamaah cilik untuk menjadikan Arafah sebagai simbol perubahan positif dalam hidup.
"Di Arafah ini kita jadikan awal perubahan, dari lemah menjadi kuat, dari malas menjadi rajin, dari keluh kesah menjadi optimisme, dari takut gagal menjadi berani mencoba menggapai mimpi besar," seru Halim.
Pesan ini begitu kuat dan relevan, mengajarkan tentang pentingnya refleksi diri, keberanian menghadapi tantangan, dan keyakinan dalam meraih impian, sebuah pelajaran hidup yang jauh melampaui kurikulum...