Aksi Donor Darah Unikama, Peringati Dies Natalis ke-68 dengan Kegiatan Kemanusiaan
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
27 - May - 2025, 01:51
JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) memperingati Dies Natalis ke-68 dengan cara tak biasa: mengganti kemeriahan dengan aksi sosial nyata. Mengusung tema “Tumbuh dan Peduli Bersama”, kampus ini menggelar donor darah selama dua hari (26-27/5/2025) di Aula Sarwakirti.
Dalam kegiatan ini, Unikama menargetkan 1.000 kantong darah untuk didistribusikan melalui PMI Kota Malang. Inisiatif ini menjadi bukti komitmen Unikama dalam menjawab kebutuhan darurat kesehatan sekaligus menebar semangat kemanusiaan.
Baca Juga : Vario EduRide 2025: Edukasi dan Aksi Sosial Komunitas Honda Meriahkan Hardiknas di Sidoarjo
Tak sekadar mengandalkan partisipasi civitas akademika, Unikama menggandeng PMI Kota Malang, Korps Suka Rela (KSR) Unikama, dan Kimia Farma Sukun dalam menyukseskan acara. Selain donor darah, panitia menyediakan layanan health check-up gratis, mencakup pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin, dan konsultasi kesehatan.

“Ini langkah konkret untuk memastikan donor dalam kondisi fit sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan preventif,” jelas Asna, M.Si., Ph.D., Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-68.
Unikama berkomitmen menjadikan agenda donor darah sebagai program tahunan yang terintegrasi dengan visi kampus sebagai agen perubahan sosial. “Kami ingin membangun ekosistem di mana kepedulian bukan hanya kata-kata, tapi kebiasaan,” tegas Asna.
Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk memastikan setiap tahap berjalan profesional. Calon donor wajib melalui skrining ketat, mulai dari pengisian formulir hingga pemeriksaan fisik oleh tim medis PMI. Darah yang lolos seleksi kemudian dikemas dan didistribusikan ke rumah sakit serta pusat kesehatan di Malang dan daerah lain yang membutuhkan.

Asna menambahkan, donor darah bukan sekadar angka statistik. “Setiap kantong darah bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa. Target 1.000 kantong berarti 3.000 kehidupan yang berpotensi tertolong,” paparnya. Ia berharap kegiatan ini memicu gelombang kepedulian berkelanjutan, baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat luas...