Pernyataan Lama Paus Leo XIV Soal LGBTQ+ Kembali Viral, Mengapa?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
09 - May - 2025, 06:34
JATIMTIMES - Komentar kontroversial dari Paus Leo XIV yang baru terungkap belakangan ini membuat umat Katolik LGBTQ+ merasa khawatir. Pernyataan tersebut dinilai berseberangan dengan pendekatan inklusif yang selama ini dibawa oleh Paus Fransiskus.
Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Uskup Agung Robert Prevost, sempat menyampaikan pandangan keras terhadap isu LGBTQ+ lebih dari satu dekade lalu. Dalam pidatonya pada Sinode Para Uskup tahun 2012, ia menyebut “gaya hidup homoseksual” dan “pendefinisian ulang pernikahan” sebagai hal yang bertentangan dengan Injil.
Baca Juga : Lagi, Viral Diduga Pungli Ngaku Karang Taruna di Kota Malang, Ternyata Bukan Anggota
“Media massa Barat sangat efektif dalam menumbuhkan simpati publik terhadap keyakinan dan praktik yang bertentangan dengan Injil, misalnya aborsi, gaya hidup homoseksual, eutanasia,” demikian pidato Paus Leo yang ditayangkan dalam video oleh Catholic News Service, media milik Konferensi Waligereja Katolik AS, dikutip The Guardian, Jumat (9/5/2025).
Ia juga menuding media menciptakan distorsi terhadap nilai-nilai Kristen. “Pilihan gaya hidup anti-Kristen begitu disukai, sehingga ketika orang mendengar pesan Kristen, sering kali tampak ideologis dan emosionalnya kejam,” katanya.
Paus Leo juga menyayangkan citra yang ditampilkan media terkait keluarga alternatif. “Keluarga alternatif yang terdiri dari pasangan sesama jenis dan anak-anak adopsi mereka kini digambarkan sangat simpatik dan tidak berbahaya di acara televisi dan film,” katanya.
Dalam video tersebut, Paus Leo mengritik gaya hidup homoseksual sambil menampilkan cuplikan dua sitkom AS yang menampilkan pasangan sesama jenis, The New Normal dan Modern Family. Ia kemudian menyerukan adanya “penginjilan baru untuk melawan distorsi realitas religius dan etika yang diproduksi media massa.”
Komentar tersebut kembali mencuat setelah dilaporkan oleh New York Times, dan langsung memicu kekhawatiran di kalangan komunitas Katolik LGBTQ+ di Amerika Serikat.
“Kami berdoa agar dalam 13 tahun terakhir, 12 di antaranya di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus, hati dan pikirannya telah berkembang lebih progresif dalam isu LGBTQ+. Kami akan menunggu dan melihat apakah hal itu terjadi,” ujar Francis DeBernardo, Direktur Eksekutif New Ways Ministry, organisasi Katolik LGBTQ+ yang berbasis di Maryland...