Membongkar Historiografi Jawa: Benarkah Raden Patah Putra Dyah Kertawijaya?

08 - Apr - 2025, 07:22

Penggambaran tokoh Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak, dalam bentuk sketsa lukisan bergaya tradisional. Ia dikenal sebagai pemimpin visioner yang menjembatani transisi Majapahit ke era Islam di Jawa. (Foto: AI generated/ JatimTIMES)


JATIMTIMES - Nama Raden Patah tak bisa dipisahkan dari sejarah awal Islamisasi Jawa. Ia dikenal sebagai pendiri Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa yang menjadi pelopor dalam peralihan kekuasaan dari Hindu-Buddha ke Islam. Namun, asal-usulnya menjadi perdebatan panjang dalam historiografi Jawa dan sumber sejarah lainnya. 

Berbagai babad, serat, hingga catatan penjelajah Eropa menyebutkan silsilah dan perjalanan hidupnya dengan versi yang beragam. Siapakah sebenarnya Raden Patah? Benarkah ia keturunan Majapahit, atau ada narasi lain yang selama ini kurang diperhatikan?

Raden Patah dan Nasab Majapahit

Baca Juga : Profil Nova Arianto: Dikenal Si Selebrasi ‘Suster Ngesot’ hingga Bawa Tiket Piala Dunia U-17 untuk Indonesia

Historiografi Jawa umumnya menyebutkan bahwa Raden Patah adalah putra Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit. Namun, perdebatan muncul mengenai identitas Prabu Brawijaya yang dimaksud. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ayahnya adalah Prabu Kertawijaya (1447–1451), sementara lainnya mengaitkan dengan Prabu Kertabhumi (1474–1478).

Babad Tanah Jawi dan beberapa naskah lain menuturkan bahwa ibu Raden Patah adalah seorang perempuan Cina yang diangkat menjadi selir oleh Prabu Brawijaya. Namun, permaisuri raja yang berasal dari Champa merasa cemburu dan akhirnya perempuan Cina yang tengah mengandung itu dihadiahkan kepada putra sulung raja, Arya Damar, Adipati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, ia kemudian menikah dengan Arya Damar dan melahirkan Raden Kusen.

Serat Kandaning Ringgit Purwa Pupuh 400–401 menggambarkan bagaimana Arya Damar membawa ibunda Raden Patah ke Palembang. Dalam perjalanan itu, perempuan Cina tersebut dikawal oleh para abdi dan memiliki kapal beserta isinya. Sumber ini juga menegaskan bahwa setelah dewasa, Raden Patah menolak ajaran Hindu-Buddha yang dianut Arya Damar dan memilih mendalami Islam.

Catatan dari Carita Purwaka Caruban Nagari mengungkap lebih jauh tentang identitas ibu Raden Patah. Ia disebut sebagai Siu Ban Ci, putri Tan Go Hwat, seorang saudagar dan ulama asal Gresik yang dikenal sebagai Syaikh Bantong. Jika ini benar, maka Raden Patah adalah cucu dari seorang Muslim Cina yang telah menetap di Jawa. Kesaksian ini juga diperkuat oleh Tome Pires dalam Suma Oriental, yang menyebutkan bahwa pendiri Dinasti Demak, Pate Rodin (sebutan Portugis untuk Raden Patah), berasal dari keturunan rendah di Gresik...

Baca Selengkapnya


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya, Raden Patah, sejarah, Sejarah Nusantara,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette