JATIMTIMES - Tak mau kalah dengan model dewasa, ratusan model anak-anak unjuk gigi menampilkan busana buatan desainer dari berbagai daerah di Jawa Timur pada gelaran hari kedua Malang Fashion Runway (MFR) 2025 di Malang Town Square (Matos), Minggu (12/7/2025). Dengan mengangkat tema Moda Versa atau Gaya Tanpa Batas, pada MFR keenam ini mengajak desainer muda maupun pendatang baru memamerkan karyanya khususnya fesyen anak-anak.
Pada hari kedua ini ada tiga sesi Kids Fashion Runway hadir pukul 13.00, 14.30, dan 16.00 WIB. Lebih dari 400 model cilik turut tampil membawakan koleksi dari para desainer pendatang baru, menjadikan segmen Kids Fashion Runway sebagai salah satu highlight yang paling dinantikan. Mereka menampilkan busana yang ceria, penuh warna dan penuh eksplorasi gaya.

Berlenggak-lenggok tak ingin kalah dengan model dewasa, mereka sungguh percaya diri, menggemaskan, dan sukses memperagakan karya desainer pendatang baru ini. Kehadiran para model cilik ini tak hanya memberi energi baru di atas panggung, tapi juga memperkuat semangat MFR sebagai ajang inklusif yang terbuka untuk semua usia.
Baca Juga : Apresiasi Bhayangkara Chess Day 2025, Wali Kota Malang: Semoga Jadi Event Rutin Setiap Tahun
Totalnya ada 56 desainer dari Malang, berbagai kota di Jawa Timur, dan sejumlah daerah lain di Indonesia memamerkan koleksi busana terbarunya. Ada dua nama spesial turut ambil bagian dalam MFR, yakni Whulyan Attire by Ayu Wulan dari Surabaya dan Eko Purwanto Indonesia dari Jember, yang keduanya telah dikenal hingga ke kancah nasional.
“Tahun ini perhatian kami juga tertuju pada karya para desainer busana anak dan remaja. Slot ini menunjukkan peningkatan peminat yang sangat signifikan, sebuah pertanda bahwa industri fesyen anak tengah tumbuh dengan cepat, baik dari sisi kreativitas maupun potensi bisnisnya,” ujar Direktur Mall Matos, Fifi Trisjanti.
Ya sesuai dengan tema yang diangkat untuk menegaskan bahwa fashion Indonesia tidak dapat dibatasi oleh satu gaya saja. Moda Versa VERSA merupakan sebuah ragam mode yang menekankan pluralitas gaya, usia, gender, budaya, dan kreativitas.
Acara ini dihadirkan setiap tahunnya untuk mewadahi para desainer lokal, khususnya dari Malang dan Jawa Timur, terlebih bagi pendatanag dalam menampilkan karya-karya terbaik mereka kepada publik yang lebih luas. Tentunya demi meningkatkan geliat di dunia fesyen desainer.
Baca Juga : Link Pengumuman Hasil OSN SD/MI dan SMP/MTs 2025, 13.449 Siswa Lolos
“Malang Fashion Runway merupakan salah satu bentuk komitment Matos mendukung industry kreatif khususnya fesyen dan memberikan wadah kolaborasi dan promosi yang kuat bagi pelaku mode, UMKM tekstil, serta komunitas kreatif di wilayah Malang dan sekitarnya,” tegas Fifi.
al ini yang membuat Malang Fashion Runway semakin dilirik oleh para desainer dari luar kota, termasuk dari Kalimantan, Jakarta, dan berbagai kota lain di sekitar Jawa Timur.
Sedangkan MFR 2025 ini ditutup dengan fashion runway bertema Wastra Nusantara, Minggu malam.