JATIMTIMES - Dr Zakir Naik kembali menjadi sorotan publik setelah rencana safari dakwahnya di Indonesia bertajuk Dr Zakir Naik Indonesia Lecture Tour 2025 menuai penolakan dari sebagian kalangan. Salah satu penolakan datang dari Kota Malang, yang menilai ceramah Zakir bisa mengganggu keharmonisan antarumat beragama.
Safari dakwah ini dijadwalkan berlangsung pada 8-20 Juli 2025, dan akan digelar di empat kota, yakni Solo, Malang, Bandung, dan Jakarta. Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Garda Mualaf Indonesia dan terbuka bagi semua kalangan, baik Muslim maupun non-Muslim.
Baca Juga : Zakir Naik Ditolak di Malang, Ini Alasannya
Zakir Naik dikenal sebagai sosok pendakwah yang kerap membahas perbandingan agama dengan pendekatan ilmiah. Namun, tak sedikit ceramahnya yang memicu kontroversi di berbagai negara. Berikut sejumlah kontroversi yang pernah melibatkan ulama asal India ini:
1. Dilarang Ceramah di Sejumlah Negara
Zakir Naik dilarang masuk dan memberikan ceramah di beberapa negara seperti Inggris dan Kanada. Pemerintah setempat menilai bahwa isi ceramahnya berpotensi menimbulkan ketegangan sosial dan menyulut kebencian antarumat beragama.
2. Pernyataan Rasis di Malaysia
Pada 2019, Zakir sempat menuai kritik tajam di Malaysia setelah menyampaikan pernyataan yang dianggap menyinggung komunitas Hindu dan etnis Tionghoa. Pernyataannya memicu kemarahan publik dan dinilai bisa mengganggu keharmonisan masyarakat multietnis di Malaysia. Akibatnya, ia sempat dilarang tampil di hadapan publik di seluruh negara bagian.
Zakir kemudian menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, menyebut bahwa ucapannya telah disalahpahami. “Saya minta maaf jika ucapan saya telah menyinggung pihak lain,” ujarnya usai menjalani pemeriksaan selama hampir 10 jam oleh Kepolisian Federal Malaysia.
3. Berstatus Buronan di India
Pemerintah India telah menyatakan Zakir sebagai buronan sejak 2016. Ia dituduh terlibat dalam pencucian uang dan menyebarkan kebencian melalui ceramah-ceramahnya. Badan Investigasi Nasional India bahkan telah mengajukan tuntutan hukum resmi terhadapnya. Akibat status tersebut, paspor Zakir dicabut oleh pemerintah India.
4. Dituding Menginspirasi Serangan Teroris di Dhaka
Nama Zakir sempat menjadi sorotan dunia setelah serangan teroris di sebuah kafe di Dhaka, Bangladesh, pada 2016. Salah satu pelaku mengaku terinspirasi dari ceramah Zakir. Insiden ini menewaskan 22 orang dan menjadi titik awal pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan dakwahnya.
Pada tahun yang sama, badan kontraterorisme India juga mengajukan laporan terhadap Zakir, menuduhnya mempromosikan kebencian agama serta keterlibatan dalam kegiatan melawan hukum.
Baca Juga : Mengintip Keindahan Buck Moon 10 Juli: Purnama Juli yang Sarat Makna
5. Organisasi IRF Dilarang di India
Islamic Research Foundation (IRF), lembaga dakwah yang didirikan Zakir Naik, dinyatakan sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah India pada 2016. Pemerintah menilai IRF terlibat dalam kegiatan yang merugikan keamanan nasional dan merusak kerukunan masyarakat.
Larangan terhadap IRF diperpanjang pada 2021. Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri India menuduh organisasi ini mendorong tindakan permusuhan antar kelompok agama dan menciptakan ketegangan komunal.
6. Ajukan Suaka dan Tinggal di Malaysia
Sejak situasinya memanas di India, Zakir memilih mencari perlindungan dan akhirnya tinggal di Malaysia. Ia mendapatkan status penduduk tetap di sana sejak 2017. Pemerintah India telah beberapa kali mengupayakan ekstradisinya, namun belum membuahkan hasil.
Bahkan Interpol menolak permintaan Red Notice dari India. Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, menyatakan bahwa negaranya tidak akan mengekstradisi Zakir jika India tidak bisa menjamin proses hukum yang adil.
Itulah berbagai kontroversi Zakir Naik, ulama asal india yang ceramahnya ditolak oleh sebagian warga Malang. Rencananya Zakir Naik akan menggelar ceramah pada Kamis, 10 Juli 2025 di Stadion Gajayana, Kota Malang.