JATIMTIMES - Pendakwah asal India, Dr Zakir Naik tengah melakukan safari dakwah di sejumlah kota di Indonesia dalam agenda bertajuk Dr Zakir Naik Visit Indonesia 2025. Namun, rencana ceramahnya di Malang menuai penolakan dari sebagian masyarakat. Apa yang menjadi alasan penolakan ini?
Adapun Zakir Naik dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada 8-20 Juli 2025, dengan ceramah yang digelar di beberapa kota besar seperti Surabaya, Malang, Solo, dan Bogor. Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Garda Mualaf Indonesia sebagai bagian dari rangkaian dakwah bertajuk Indonesia Lecture Tour 2025.
Baca Juga : Ini Respons Ketua PCNU Kota Malang soal Pro-Kontra Kehadiran Pendakwah Zakir Naik
Program ini dibuka untuk umum dan tidak hanya terbatas untuk umat Muslim. Masyarakat dari agama lain pun dipersilakan hadir. Namun, tak semua daerah menyambut kehadirannya dengan tangan terbuka.
Di Kota Malang, rencana kehadiran Zakir Naik mendapat penolakan dari kelompok masyarakat yang menamakan diri Arek Malang Bersuara (ARB). Pihaknya menilai, isi ceramah Zakir mengganggu kerukunan antarumat beragama yang selama ini terjaga di Malang. “Kita kenal tokoh ini bahwa di setiap ceramahnya selalu mengundang provokasi, selalu macam-macam nanti,” ujar Abdul Aziz Masrib, juru bicara ARB, saat mendatangi gedung DPRD Kota Malang, Selasa (8/7/2025).
Menurut Abdul Aziz, Kota Malang dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai toleransi, sehingga perlu dijaga dari potensi gesekan yang mungkin muncul akibat ceramah-ceramah provokatif. “Di Kota Malang ini sudah sangat lama sekali terjalin kerukunan antarumat beragama. Dan ini harus kita pertahankan, harus kita lestarikan,” sambungnya.
ARB secara resmi menyampaikan penolakan tersebut kepada DPRD Kota Malang. Pihak legislatif pun disebut menerima aspirasi itu dan akan meneruskannya ke pihak terkait, termasuk penyelenggara acara.
Meski demikian, Abdul Aziz menegaskan bahwa mereka tidak akan bertindak radikal bila keinginan mereka tidak diakomodasi. “Andaikan suara ini ditolak, kita tidak akan radikal. Tidak akan turun ke jalan mengadakan demo, tidak. Andaikan terus digelar, monggo dilanjut tidak apa-apa, kita akan diam,” ucapnya.
Untuk diketahui, kehadiran Zakir Naik di Indonesia bukan hal baru. Sebelumnya, pada tahun 2017, ia juga menggelar safari dakwah ke berbagai kota di Indonesia dan mendapat sambutan dari publik. Ceramahnya kala itu banyak dihadiri umat Islam, termasuk kalangan mualaf dan mahasiswa.
Meski menuai penolakan dari sejumlah pihak, panitia pelaksana memastikan agenda dakwah Dr Zakir Naik di Malang akan tetap berlangsung sesuai rencana. Kegiatan ceramah ini dinilai sah secara hukum dan dijamin oleh konstitusi Indonesia.
Ketua Panitia Dr Zakir Naik Visit Indonesia 2025, Dondy Eko Putro Susanto atau yang akrab disapa Dondy Tan, menegaskan bahwa dakwah merupakan bagian dari kebebasan beragama yang dilindungi undang-undang.
Baca Juga : Benawa II: Raja Terakhir Pajang yang Menantang Sultan Agung
“Ceramah atau dakwah ini adalah bagian dari kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi. Setiap orang berhak memeluk dan menjalankan agamanya,” ujar Dondy, dikutip dari CNN Indonesia.
Terkait kekhawatiran sebagian pihak bahwa isi ceramah Zakir bisa menimbulkan gesekan antarumat beragama, Dondy menegaskan bahwa hal tersebut tidak berdasar. Menurutnya, selama safari dakwah berlangsung, tidak ada materi yang mengandung ujaran kebencian. “Setiap agama yang diakui di Indonesia punya hak yang sama untuk menyatakan keyakinannya. Tapi itu tidak berarti kita harus bermusuhan,” jelasnya.
Panitia juga telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk unsur pemerintah daerah dan tokoh lintas agama, guna menjelaskan maksud dari ceramah Zakir Naik di Malang.
Dondy mengungkapkan bahwa panitia sudah berdialog dengan unsur Forkopimda Kota Malang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta organisasi kemasyarakatan Islam guna memastikan kegiatan berlangsung tertib dan kondusif. “Alhamdulillah, sebagian besar sudah memahami maksud dan tujuan dakwah ini. Kami sangat menghargai peran pihak berwenang yang menjembatani komunikasi dengan bijak,” tutur Dondy Tan.
Acara ceramah Dr Zakir Naik di Malang akan digelar di Stadion Gajayana pada Kamis, 10 Juli 2025. Panitia menegaskan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Bukan hanya untuk umat Islam, masyarakat dari berbagai latar belakang agama pun diperbolehkan hadir dan mengikuti ceramah. “Kami tidak pernah memaksa siapa pun untuk masuk Islam. Kami hanya berdakwah dan menjawab pertanyaan dari siapa saja yang ingin tahu,” tegas Dondy.