JATIMTIMES - Menjelang digelarnya acara Visit to Indonesia 2025 bersama Dr Zakir Naik di Stadion Gajayana, Kota Malang, sejumlah kekhawatiran sempat mencuat dari beberapa kelompok masyarakat. Namun, pihak panitia lokal memastikan bahwa semua telah dikomunikasikan dengan baik dan acara akan berlangsung kondusif, edukatif, serta tidak provokatif.
Hakim, salah satu panitia lokal Visit to Indonesia Dr Zakir Naik mengatakan kelompok-kelompok yang kemarin sempat menyuarakan penolakan, semuanya sudah kami komunikasikan. Bahkan, pihaknya menegaskan bahwa acara ini tidak seperti yang dibayangkan atau yang pernah viral di YouTube.
Baca Juga : Siswa MIN 2 Kota Malang Juara Lukis di Porseni Madrasah 2025, Madrasah Siapkan Pembinaan Bakat Berjenjang
“InsyaAllah jauh dari perdebatan yang konfrontatif,” tegas Hakim saat diwawancarai JatimTIMES.
Menurut Hakim, salah satu komitmen utama panitia adalah menjaga agar ceramah Dr Zakir Naik berjalan dalam nuansa damai. Bahkan ia memastikan bahwa kegiatan tersebut nanti akan penuh edukasi, bukan debat terbuka yang berpotensi memicu gesekan.
“Kami sudah sampaikan kepada beliau bahwa tidak ada debat kusir tentang prinsip-prinsip agama, hanya ruang berbagi keilmuan dan perspektif keislaman. Alhamdulillah, Dr Zakir menyetujui format ini,” ungkap Hakim.
Panitia juga menyampaikan bahwa Malang memiliki skema acara yang berbeda dari kota lain yang juga masuk dalam tur dakwah ini. Skema ini dirancang agar acara lebih terstruktur dan tidak menyinggung pihak manapun.
Hakim menegaskan, kedatangan Dr Zakir Naik ke Indonesia, termasuk Kota Malang, tidak membawa agenda tersembunyi maupun afiliasi dengan kelompok tertentu.
“Beliau hanya ingin berbagi ilmu. Itu saja. Tidak ada misi politik, tidak ada ajakan, tidak ada afiliasi. Beliau adalah seorang muslim, dan yang ingin beliau sampaikan adalah pemahaman keislaman dari sudut pandangnya, untuk menjadi bahan pemikiran dan renungan bagi siapa pun yang hadir,” ujar Hakim.
Baca Juga : Dr Zakir Naik Kembali Guncang Indonesia, Ribuan Orang Diprediksi Padati Stadion Gajayana Malang
Pihak panitia menjamin bahwa acara di Malang akan jauh lebih tertib dibanding kota lain, dengan penataan teknis dan skema yang telah disusun matang bersama aparat keamanan.
Panitia juga menggandeng relawan internal, TNI, Polri, hingga PAM lokal guna memastikan seluruh peserta nyaman dan aman dari awal hingga akhir acara.
Melalui ceramah ini, panitia berharap masyarakat bisa mendapatkan perspektif baru seputar Islam. Baik secara terbuka, damai, dan intelektual, tanpa harus bersinggungan dengan isu SARA atau provokasi.
“Kami tidak membawa perdebatan. Justru kami ingin mengedukasi dan menyampaikan literasi Islam yang benar, universal, dan damai, serta membuka ruang pemahaman keagamaan yang moderat,” pungkas Hakim.