free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Dukung Program Sekolah Rakyat, DPRD Jatim: Kurikulum Harus Selaras dengan Kebutuhan

Dukung Program Sekolah Rakyat, DPRD Jatim: Kurikulum Harus Selaras dengan Kebutuhan
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih. (Foto: Ist)

JATIMTIMES - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Hikmah Bafaqih menyambut positif program Sekolah Rakyat (SR) yang mulai berjalan pada Juli 2025 mendatang. Menurutnya, program ini mampu memutus rantai kemiskinan jika dijalankan dengan baik.

"Kalau output-nya adalah lulusan, maka outcome-nya harus bisa dilihat dari seberapa besar program ini memutus mata rantai kemiskinan di keluarga anak-anak tersebut. Itu luar biasa," ujar Hikmah, Rabu (25/6/2025).

Baca Juga : Cabor Renang Kolam Porprov Jatim IX 2025 Resmi Berlangsung di Kanjuruhan Malang, Sarana Jaring Atlet Kelas Internasional

Politisi asal Dapil Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu) ini berpendapat, akar kemiskinan terletak pada minimnya akses pendidikan. Oleh karena itu, SR yang memberikan pendidikan gratis dan berasrama dinilai bisa menjadi solusi.

Kendati demikian, ia mengingatkan agar kurikulum SR selaras dengan kebutuhan anak-anak dari keluarga prasejahtera. "Kurikulumnya harus menjawab kepentingan anak-anak miskin, agar mereka bisa melanjutkan studi atau memiliki kompetensi kerja. Dan itu harus dipikirkan juga dari sisi pembiayaannya," jelasnya.

Hikmah mendorong agar SR juga memperkuat pendidikan vokasi, agar lulusan siap bersaing di dunia kerja. Ia menilai model boarding school membuat siswa lebih mandiri dan kompetitif dibanding sekolah reguler.

"Sepanjang SR bisa membuktikan memutus mata rantai kemiskinan di keluarga masing-masing siswa, itu sangat bagus dan patut didukung," ujarnya, menegaskan.

Saat ini, SR di Jawa Timur mencakup jenjang SD hingga SMA. Hikmah menilai model SMA umum kurang tepat untuk menjawab kebutuhan pasar kerja. Karena itu, dia mengusulkan, ke depannya agar SR fokus pada SMK ketimbang SMA.

Baca Juga : Update Klasemen Porprov Jatim IX 2025, Kota Malang Perbanyak Poin

Usulan ini muncul sebagai respons atas kebutuhan pendidikan yang relevan dengan dunia kerja, terutama bagi siswa dari keluarga prasejahtera. “Sebaiknya SD dan SMP dulu, sementara yang SMA dipersiapkan sebagai desain SMK saja, bahkan SMK plus,” ujar Hikmah Bafaqih.

Kendati begitu, dia mengakui tidak mudah mempersiapkan SMK mengingatkan kebutuhan sarana prasarana yang juga lebih kompleks. “Kalau SMK kan butuh persiapan lebih rumit. Tapi justru ini kesempatan merancang sesuatu yang benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.

Hikmah juga menegaskan bahwa keberhasilan SR tidak hanya diukur dari output lulusan, tapi juga dari kemampuan mereka keluar dari kemiskinan. “Indikator keberhasilannya bukan hanya output, tapi juga outcome-nya, apakah mereka bisa lepas dari kemiskinan melalui pendidikan ini,” katanya.