JATIMTIMES - Kabupaten Situbondo menjadi salah satu daerah di Indonesia yang masuk dalam tahap pertama pembangunan Sekolah Rakyat, program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai bagian dari persiapan, proses rehabilitasi gedung untuk Sekolah Rakyat di Situbondo dijadwalkan akan dimulai pada bulan September 2025. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo, Timbul Surjanto, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah daerah yang responsif terhadap program pusat.
Baca Juga : Tinjau Sekolah Rakyat di Malang, Calon Siswa Masuk Asrama Mulai Juli 2025
"Alhamdulillah bahwasanya pemerintahan Bupati Mas Rio dan Wakil Bupati Mbak Ulfi sangat respon dan cepat terhadap program bapak presiden Bapak Prabowo terkait sekolah rakyat, sehingga Kabupaten Situbondo bisa masuk tahap pertama seluruh Indonesia," jelasnya, Jumat (20/06/2025).
Meski proses rehab bangunan belum dimulai, proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat di Situbondo sudah berjalan. Timbul menjelaskan bahwa mekanisme penerimaan siswa berbeda dari sekolah umum. Anak-anak tetap bisa bersekolah di sekolah biasa terlebih dahulu, lalu akan dipindahkan ke Sekolah Rakyat setelah rehabilitasi selesai.
"Kalau anaknya mau masuk sekolah umum dulu monggo, sembari menunggu selesai rehab gedungnya, nanti baru bisa dipindahkan," ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa pemindahan siswa hanya dapat dilakukan sesuai prosedur dan berdasarkan data resmi. "Skema untuk pemindahan itu semuanya harus sesuai prosedur, di mana siswa sekolah rakyat harus masuk desil 1 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN," tambah Timbul.
Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat di Situbondo akan membuka jenjang SMP dengan kuota 75 siswa dari keluarga kategori Desil 1 DTSEN. Meskipun demikian, animo masyarakat untuk mendaftar masih sangat rendah.
"Sejak awal dibuka pendaftaran hingga saat ini baru dua yang daftar online," ungkapnya.
Baca Juga : Disebut Terlibat Kasus Korupsi oleh Eks Ketua DPRD Jatim, Gubernur Khofifah Menghilang?
Proses pendaftaran sendiri tersedia dalam dua mode, yaitu online dan offline melalui Dinsos. Namun hingga kini, data yang masuk melalui jalur online baru dua orang. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Sumardiyanto, menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut terkait kepastian tahun ajaran.
"Yang masuk ke link saya masih sama dari awal, 2 murid. Yang lewat Dinsos saya tidak punya data. Pendaftarannya kan dua mode, online dan offline. Apakah bisa buka tahun ajaran 2025/2026, kurang tahu Mas. Saya belum dapat update," pungkasnya.
Dengan masih minimnya jumlah pendaftar, pemerintah daerah diharapkan dapat terus melakukan sosialisasi agar program Sekolah Rakyat benar-benar menjangkau keluarga yang membutuhkan dan mendukung pemerataan pendidikan di Situbondo.