JATIMTIMES - Malaikat Maut bukan sekadar sosok misterius yang datang tiba-tiba. Dalam Islam, ia menjalankan tugas mulia dengan ketelitian dan ketaatan penuh, bahkan berdiri lima kali sehari di depan pintu rumah setiap manusia.
Dalam Al-Qur'an, tepatnya Surah As-Sajdah ayat 11, Allah SWT berfirman tentang peran Malaikat Maut: “Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.’”
Baca Juga : Apa Itu Weton Tulang Wangi dan Kaitannya dengan Malam 1 Suro
Meski namanya secara eksplisit tak disebut, banyak umat mengenalnya sebagai Izrail, malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa seluruh makhluk hidup.
Rasulullah SAW mengungkap dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik RA bahwa Malaikat Maut berdiri di depan pintu setiap rumah sebanyak lima kali dalam sehari. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai bentuk kesiapsiagaan atas tugas yang amat berat.
"Tidak satu pun rumah, melainkan Malaikat Maut berdiri di pintunya lima kali sehari. Apabila dia menemukan seseorang telah habis jatah makanannya dan waktunya telah tiba, maka dia menimpakan sakaratul maut kepadanya, hingga orang itu merasakan penderitaan dan tekanan maut," sabda Rasulullah SAW.
Kisah ini diriwayatkan dalam At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, dan juga tercantum dalam kitab Al-Arba'in. Keterangan ini memberikan gambaran kuat bahwa kematian bukan peristiwa acak, melainkan momen yang benar-benar terencana dalam kehendak Allah.
Dalam riwayat tersebut, Rasulullah juga digambarkan melihat langsung beragam ekspresi keluarga yang ditinggalkan: dari yang meratap, mengurai rambut, menangis histeris, hingga berteriak menyesal. Sebuah gambaran emosional yang mengguncang.
Baca Juga : Wushu Kota Malang Tampil Memukau, Borong Medali untuk Jadi Juara Umum
Namun, Malaikat Maut mengingatkan mereka dengan kata-kata yang penuh makna: "Celaka kalian, mengapa kalian gusar? Aku tidak mengambil rezeki siapa pun, tidak mempersingkat umur siapa pun. Aku hanya datang saat diperintah, dan mencabut nyawa hanya setelah membaca daftar (takdirnya),” ucapnya.
Rasulullah SAW pun bersabda dengan tegas, "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, andaikan orang-orang itu mengetahui di mana Malaikat Maut berdiri dan mendengar ucapannya, niscaya mereka takkan sibuk dengan jenazah keluarganya, tetapi justru menangisi diri mereka sendiri."
Menegaskan hal tersebut, Abu Nu'aim Al-Hafizh dalam riwayat Tsabit Al-Bunani menyatakan bahwa Malaikat Maut selalu siaga mengamati setiap makhluk bernyawa, tanpa pernah lepas dari tugasnya. "Jika dia diperintahkan untuk mencabut, maka ia mencabut. Jika tidak, ia pergi. Dan ini berlaku untuk semua makhluk hidup," tuturnya.