JATIMTIMES - Di tengah laju revolusi digital yang menuntut adaptasi cepat di sektor pendidikan, para dosen lintas program studi Universitas Islam Balitar (Unisba Blitar) menunjukkan komitmen nyatanya dalam meningkatkan kualitas guru di tingkat madrasah. Melalui kegiatan bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pengelolaan Administrasi Sekolah melalui Pelatihan Microsoft Excel” yang digelar pada Sabtu, 21 Juni 2025, tim pengabdian masyarakat dari Unisba Blitar menyasar guru-guru di MI Miftahul Huda 02 Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Pelatihan ini lahir dari evaluasi kegiatan PKM Unisba sebelumnya pada 2024 yang menyoroti keterbatasan guru dalam pengelolaan administrasi berbasis teknologi. Masukan dari para guru menjadi dasar diselenggarakannya pelatihan ini—sebuah respons konkret dari kalangan akademisi terhadap kebutuhan lapangan.
Baca Juga : Letto Ramaikan Blitar Djadoel, Wali Kota Lepas Sekat dan Berbaur dengan Penonton
“Guru tidak hanya dituntut untuk mendidik, tapi juga mengelola data dan administrasi secara efisien. Di sinilah peran teknologi informasi menjadi kunci,” ujar Wahyu Dwi Puspitasari, dosen Sistem Komputer Unisba sekaligus ketua tim pelaksana.
Kegiatan berlangsung di MI Miftahul Huda 02 Papungan, sebuah lembaga pendidikan swasta berbasis Islam dengan 13 guru aktif. Tim pelaksana terdiri dari lima dosen lintas prodi: Wahyu Dwi Puspitasari dan Haris Yuana dari Prodi Sistem Komputer, Filda Febrinita dan Udkhiati Mawaddah dari Teknik Informatika, serta Yusniarsi Primasari dari Pendidikan Bahasa Inggris.
Pelatihan dilaksanakan dalam empat sesi. Dua sesi pertama fokus pada pengenalan Microsoft Excel, sejarah, fungsi, serta manfaatnya. Sesi ketiga dan keempat berisi praktik penggunaan formula seperti COUNT, COUNTIF, COUNTIFS, serta fungsi logika seperti IF, dan beberapa fungsi statistik sederhana untuk menyusun nilai siswa dan data administrasi lainnya.
Filda Febrinita menekankan bahwa penguasaan Excel bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan bagian dari kompetensi profesional guru. Ia menyebut bahwa peningkatan literasi TIK di kalangan pendidik akan memberi efek ganda pada efisiensi kerja dan akuntabilitas laporan pendidikan.
Berdasarkan hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test, terlihat peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan para peserta. Sebagian besar guru telah mampu membuat rekap nilai, menentukan predikat kelulusan, dan menyusun laporan administratif dengan formula Excel secara mandiri.
“Harapan kami, pelatihan ini tidak berhenti sebagai program sesaat, tapi menjadi bagian dari rutinitas kerja para guru. Excel bisa menjadi alat bantu yang meringankan beban administrasi mereka,” ujar Yusniarsi Primasari, yang turut menjadi pemateri.
Senada dengan itu, Udkhiati Mawaddah berharap ke depan kegiatan serupa bisa diperpanjang durasinya agar keterampilan peserta lebih matang.
"Semoga untuk kegiatan yang akan dating bisa dilaksanakan kegiatan PKM yang disertai praktik dengan durasi yang lebih lama, sehingga keterampilan peserta bisa lebih terasah," ungkapnya.
Baca Juga : Inter Milan Menang Dramatis atas Urawa Reds 2-1 di FIFA Club World Cup
Sementara itu, Haris Yuana menyebut pentingnya kesinambungan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah, agar transformasi digital di dunia pendidikan tidak berhenti pada slogan semata.
“Dengan menguasai Excel, guru bisa menyusun nilai rapor siswa secara otomatis, menganalisis data kelas, hingga membuat laporan berkala yang akurat,” imbuh Wahyu.
Program ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi tidak sekadar menara gading yang sibuk dengan teori, melainkan aktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia di akar rumput. MI Miftahul Huda 02 Papungan kini bukan hanya sekadar madrasah di pelosok Blitar, tapi bagian dari gerakan digitalisasi pendidikan yang digerakkan dari bawah.
Kegiatan ini ditutup dengan semangat kolaboratif. Para pemateri sepakat bahwa pelatihan seperti ini tidak boleh berhenti pada satu institusi saja, melainkan diperluas ke madrasah-madrasah lain di Kabupaten Blitar.
“Selama dunia pendidikan membutuhkan, kami siap hadir,” kata Wahyu, mewakili semangat pengabdian tim Unisba Blitar.
Pelatihan Microsoft Excel ini tak hanya menambah keterampilan guru dalam angka dan formula, tapi juga menumbuhkan harapan baru akan masa depan pendidikan yang lebih efisien, transparan, dan berbasis teknologi. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar—karena dari lembar kerja Excel inilah, kualitas pendidikan masa depan bisa disusun dengan lebih rapi.