free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Sejumlah Larangan di Malam 1 Suro, Fakta atau Sekedar Mitos? 

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi malam 1 suro. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Tak lama lagi, masyarakat Jawa akan merayakan malam 1 Suro. Tanggal 1 Suro menandai awal tahun baru dalam penanggalan Jawa.

Sistem penanggalan kalender Jaw menggunakan revolusi bulan terhadap bumi (qomariah) seperti halnya Islam. Hari baru dimulai saat datangnya bulan pada malam hari. Penanggalan ini berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan revolusi matahari.

Baca Juga : Mahasiswa Polinema Terseret Arus Pantai Ungapan, Pencarian Berlanjut hingga Malam

Dalam buku 'Asesmen Kognitif Pembelajaran IPA dengan Pendekatan STEM Berbasis Kearifan Lokal' karya Ahmad Annadzawil Arzaq, dkk dijelaskan, malam 1 Suro jatuh pada malam hari setelah maghrib di hari sebelum tanggal 1 Suro.

Di mana, jika mengacu pada Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Suro bertepatan pada tanggal 27 Juni 2025.

Larangan Malam Satu Suro

Malam 1 Suro menjadi tanggal yang sakral dan keramat dalam masyarakat Jawa. Sejumlah larangan diwanti-wanti agar tak dilakukan pada saat malam 1 Suro.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah larangan di malam 1 suro:

1. Keluar di Malam Hari

Saat malam satu Suro, masyarakat percaya bahwasanya lebih baik berdiam diri di rumah. Sebab, pada malam tersebut, orang-orang Jawa yakin dunia roh lebih aktif dan banyak makhluk halus berkeliaran. Alhasil, jika keluar, ditakutkan bisa mendapat kesialan atau pengaruh negatif.

2. Menggelar Hajatan, Pernikahan, dan Kegiatan Sejenisnya

Sejatinya, kegiatan seperti hajatan dan pernikahan ini boleh dilakukan, hanya saja, masyarakat tidak berani melakukannya. Sebab, orang Jawa-Islam percaya bahwa Suro adalah bulan paling agung dan mulia. Karena begitu mulianya bulan ini, seorang manusia dianggap tidak kuat atau terlalu lemah untuk menyelenggarakan hajatan.

Bagi masyarakat Jawa, orang yang dianggap "kuat" untuk melaksanakan hajatan hanyalah sultan atau raja. Bahkan, rakyat biasa dipercaya bisa kualat jika ikut-ikutan melaksanakan hajatan tertentu pada malam 1 Suro terkhusus dan bulan Suro pada umumnya.

Islam sendiri tidak pernah melarang umatnya untuk menikah atau menggelar hajatan di bulan Muharram atau Suro. Pun juga tiada waktu atau bulan yang dianggap kurang tepat untuk menikah.

3. Berkata Kasar atau Buruk

Ketika malam 1 Suro tiba, berkata kasar atau buruk adalah perilaku terlarang. Bila tidak diindahkan, sebagian orang Jawa percaya bahwa kata-kata jelek tersebut bisa menjelma menjadi kenyataan. Selain itu, masyarakat Jawa juga percaya adanya makhluk gaib yang keluar dan mencari manusia-manusia lalai.

4. Pindah atau Membangun Rumah

Baca Juga : Begini Tips Cegah Pohon Cabai Busuk Saat Musim Hujan

Sama seperti keluar rumah, pindah atau membangun rumah pada malam 1 Suro dipercaya bisa mendatangkan kesialan. Di samping itu, ajaran dari para leluhur untuk mengisi malam 1 Suro dengan introspeksi dan doa juga menjadi faktor lain mengapa sebagian rakyat Jawa menghindari hal ini.

5. Berbicara atau Berisik

Salah satu ritual yang digelar Keraton Yogyakarta pada malam 1 Suro adalah Tapa Bisu atau tidak berbicara. Lebih lanjut, keyakinan spiritual, penghormatan tradisi leluhur, dan juga butuhnya suasana khidmat pada malam tersebut juga menjelaskan alasan masyarakat Jawa cenderung diam atau tidak berisik pada malam 1 Suro.

Dari kelima pantangan diatas, larangan keluar rumah adalah larangan yang sangat dianjurkan untuk tidak dilanggar. 

Sebab, masyarakat Jawa percaya jika seseorang keluar rumah pada malam 1 Suro ini, akan ada kesialan dan hal buruk yang menimpa. Melansir berbagai sumber, masyarakat Jawa percaya bahwa malam 1 Suro menjadi gerbang antara dunia gaib dan dunia manusia.

Disebutkan bahwa orang-orang yang melakukan sekutu dengan iblis atau alam gaib akan keluar untuk mencari mangsa. Karena inilah malam 1 Suro dianggap sebagai waktu yang berbahaya.

Pada malam ini banyak kejadian mistis yang bisa datang dan terjadi. Makanya, mereka yang memiliki darah weton atau darah manis dilarang keluar rumah karena bisa menjadi mangsa.

Weton-weton yang dilarang keras keluar rumah ini yakni, Kamis Legi, Selasa Pon, Minggu Legi, dan Rabu Pahing. Di antara empat weton ini disebutkan yang paling harus hati-hati adalah weton Rabu Pahing.

Alasannya, energi Rabu Pahing sangat tidak beruntung. Energinya sangat pas untuk menerima kesialan di malam satu suro.