JATIMTIMES - Tim bola basket 5 x 5 putra dan putri Banyuwangi kalah di babak 8 besar dalam Porprov Jawa Timur (Jatim)IX 2025 yang digelar di GOR Bimasakti Kota Malang pada Sabtu (21/6/2025).
Menurut Andi Aditanto, salah seorang staf pelatih basket Banyuwangi, bagi pemain, pelatih, dan ofisial pendamping tentu saja ada rasa kecewa karena kekalahan itu. Terutama tim putri yang datang dan bertanding dengan harapan melakukan revans dan menang dari Sidoarjo.
Baca Juga : Sempat Ribut, Kota Malang Kalahkan Bojonegoro dan Melaju ke 8 Besar
Dalam realita, putri Banyuwangi ternyata kalah dari Sidoarjo dengan skor 50-43 sehingga menyisakan banyak evaluasi.
"Namun, saya juga ingin menyampaikan rasa bangga yang luar biasa kepada semua pemain putri Banyuwangi. Mereka sudah berjuang keras dari awal hingga akhir, menunjukkan semangat juang yang patut diacungi jempol," ujar Andi.
Dia menyadari situasi yang ada di gelanggang tidak mudah dan pertandingan kedua tim berjalan sangat ketat. Ada beberapa momen krusial saat pemain Banyuwangi kehilangan fokus atau membuat kesalahan kecil yang berakibat fatal. Ini menjadi pelajaran berharga bagi pemain maupun tim pelatih untuk pertandingan-pertandingan basket selanjutnya.
"Kami akan menganalisis rekaman pertandingan, melihat di mana letak kelemahan kami, dan terus berlatih untuk memperbaikinya," tambah Andi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan pihaknya melihat banyak potensi besar dalam tim putri yang ada ini. Meskipun kalah dalam even Porprov Jatim tahun ini, tim basket putri Banyuwangi menunjukkan kekuatan mampu bersaing dengan tim-tim hebat lain.
Sementara tim putra Banyuwangi dalam babak 8 besar juga mendapatkan kekalahan. Mereka harus mengakui keunggulan Kota Surabaya dengan skor 101-20.
Baca Juga : Pemkab Blitar Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Perlindungan Atlet Porprov
Menurut head coach tim putra Banyuwangi Imanudin Husnuzan,
game hari ini di luar ekspektasi tim pelatih dan ofisial pendamping.
"Karena lagi- lagi kita tidak siap melawan tim kandidat juara di porprov. Masih melihat nama-nama besar jebolan DBL Allstars dan Kota Surabaya," ucapnya.
Dalam game tersebut, Michael dkk bermain dalam tekanan lawan sejak awal game dan banyak membuat turn over sehingga lawan yang menerapkan pressure ketat terlihat mudah untuk mencetak poin.