free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Magetan Kirim 296 Atlet ke Porprov IX Jatim di Malang Raya

Penulis : Basworowati Prasetyo Nugraheni - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kontingen Porprov IX Kabupaten Magetan

JATIMTIMES– Kabupaten Magetan menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan dunia olahraga daerah dengan mengirimkan 296 atlet terbaiknya ke ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 yang digelar di  Malang Raya mulai 28 Juni hingga 5 Juli 2025.

Dalam seremoni pelepasan kontingen yang berlangsung khidmat di Pendopo Surya Graha, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti memberikan pesan kuat tentang nilai sportivitas dan pentingnya proses dalam meraih prestasi.

Baca Juga : Mas Dhito Empat Kali Ingatkan Potensi Kecurangan saat Melepas Atlet ke Porprov Jatim 2025

"Kemenangan tidak hadir secara tiba-tiba. Semua butuh proses dan kerja keras. Saya harap para atlet menjunjung tinggi sportivitas serta patuh terhadap arahan pelatih," pesan Bupati Nanik dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua KONI Magetan Bambang Trianto menjelaskan bahwa sebagai bentuk profesionalisme dan kesiapan bertanding, KONI Magetan telah menggandeng Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk melakukan tes parameter pada para atlet, mulai dari character building, medical check-up, hingga pemetaan potensi.

"Dari 85 cabang olahraga yang dipertandingkan, Magetan mengikuti 24 cabang dengan total 296 atlet. Semua persiapan sudah matang dan atlet siap bersaing," tegas Bambang.

Meskipun  tidak ada laporan terbuka bagaimana hasil tes tersebut digunakan untuk memperkuat strategi pelatihan atau penyesuaian atlet, apakah hasil tes itu hanya simbolik atau benar-benar dijadikan basis pelatihan dan seleksi, langkah ini patut diapresiasi sebagai inovasi.

Baca Juga : Kota Kediri Raih Dua Medali Emas dari Cabor Taekwondo

Langkah Magetan mengirim 296 atlet patut diapresiasi sebagai upaya pengembangan olahraga daerah. Namun, agar prestasi tidak hanya lahir dari pidato dan seremoni, dibutuhkan transparansi data, evaluasi terbuka, serta penjabaran strategi dan target yang terukur serta hasil konkret di lapangan.