JATIMTIMES - Diduga mengalami microsleep (tidur singkat) akibat kelelahan, mobil minibus Toyota Kijang Innova berpelat W 1622 YH mengakibatkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Ijen (depan gedung Gereja Widya Bhakti Ijen) Kota Malang, Senin (16/6/2025). Adu banteng dengan kendaraan roda empat pun tak terhindarkan, sejumlah kendaraan roda dua pun turut terdampak.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, yakni minibus Toyota Kijang Innova berpelat W 1622 YH, Toyota Raize berpelat N 1051 ACK, Honda CB 150 R berpelat N 3974 IR, Honda Scoopy berpelat N 3570 ECC, Honda Supra X berpelat N 5927 EDH.
Baca Juga : Medali Emas Pertama Kota Batu di Porprov Jatim IX, Lewat Balap Motor Road Race
Akibat adu banteng, mobil minibus Toyota RAIZE dan Toyota Kijang Innova mengalami kerusakan cukup parah. Body dan kap mobil bagian depan ringsek, mobil pun langsung terhenti di tengah jalan. Beruntungnya, para pengemudi hanya mengalami luka ringan.
“Paling parah terjadi pada kedua mobil, ringsek pada bagian depan. Sedangkan untuk pengemudian mengalami luka ringan dan memar,” ucap Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Ipda Isrofi.
Isrofi menambahkan kronologis kejadian kecelakaan lalu lintas saat pengemudi kendaraan mobil minibus Toyota Kijang Innova bernama Mirza Nashwan (20) mengemudikan kendaraannya berjalan lurus dari arah utara ke selatan. Saat mengemudi, diduga tiba-tiba pengemudi mengalami microsleep.
“Sehingga laju kendaraan oleng ke kanan memasuki jalur lawan arah dan bersamaan ada mobil minibus Toyota RAIZE dan sejumlah sepeda motor yang sedang berjalan lurus dari arah selatan ke utara,” kata Isrofi.
Kecelakaan pun tak terhindarkan, empat orang mengalami luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saidul Anwar. Tiga korban sudah diperbolehkan pulang dari RSSA.
Baca Juga : UMKM Gantungan Kunci Rajut dengan Berbagai Bentuk ini Dilirik Konsumen Luar Negeri
“Kemudian satu orang masih dirawat RSSA Kota Malang. Penyebabnya diduga kelelahan lalu micro sleep saat mengemudikan kendaraannya di jalan raya,” imbuh Isrofi.
“Saat ini para pihak yang terlibat laka lantas masih berembuk untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,” tutup Isrofi.