JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar sosialisasi bullying dan pencegahan kekerasan anak selama lima hari yang dimulai tanggal 16 sampai 20 Juni 2025 di Hotel Tuwuh Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito Widoyoko menyampaikan, kegiatan sosialisasi bullying dan pencegahan kekerasan anak merupakan kegiatan penting yang menjadi bagian dari upaya bersama dalam menciptakan lingkungan kelurga yang aman, harmonis dan bebas dari kekerasan.
Baca Juga : Basket Putra Kota Malang Jungkalkan Kabupaten Jember 78-54, Perbasi: Suporter Jadi Pemain Keenam
Donny juga menjelaskan, bahwa kegiatan sosialisasi tersebut merupakan bagian dari implementasi hasil musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang serta pokok-pokok pikiran DPRD Kota Malang tahun 2024.
"Hal ini menunjukkan, isu perlindungan anak dan pencegahan kekerasan telah menjadi perhatian bersama, baik dari jajaran eksekutif maupun legislatif di Kota Malang," ujar Donny dalam sambutannya, Senin (16/6/2025).
Mantan Kepala Bagian Humas Sekretriat Daerah Kota Malang -saat ini Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokopim)- ini mengungkapkan, anak merupakan anugerah dan amanah yang ke depan menjadi penentu nasib serta masa depan banga Indonesia.
Menurutnya, dengan posisi itu, semua unsur yanh terdiri dari orang tua, pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pemerintah bertanggung jawab penuh dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Namun Donny menyebut, pada kenyataannya masih terdapat praktik-praktik bullying atau perundungan yang terjadi secara fisik, verbal maupun melalui media digital terhadap anak-anak. Mirisnya, bahwa pelaku bullying kebanyakan merupakan orang-orang terdekat dari anak. Mulai dari orang tua, keluarga maupun teman.
"Kita menyadari bahwa perkembangan zaman membawa tantangan baru dalam dunia anak dan keluarga. Perubahan teknologi, media sosial, tekanan akademik, hingga lingkungan sosial yang kurang kondusif seringkali menjadi pemicu munculnya tindakan bullying," jelas Donny.
Menurut Donny, praktik bullying bisa terjadi di mana saja. Mulai dari lingkungan sekolah, rumah, tempat bermain maupun dunia maya. Pihaknya menyebut, para korban bullying dapat mengalami dampak psikologis yang serius seperti menurunnya kepercayaa diri, gangguan emosi, bahkan depresi.
Baca Juga : Mas Dhito Selamatkan 6.000 Lebih Anak Tidak Sekolah
"Hal ini jelas akan menghambat tumbuh kembang mereka dan berdampak jangka panjang terhadap masa depan mereka. Lebih menyedihkan lagi, kebanyakan dari mereka tidak tahu harus meminta pertolongan ke mana. Ini menjadi keprihatinan kita bersama," tegas Donny.
Oleh karena itu, pihaknya melalui bidang perlindungan perempuan dan anak Dinsos-P3AP2KB Kota Malang menggelar sosialisasi bullying dan pencegahan kekerasan anak dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait serta peserta yang berasal dari perwakilan organisasi kemasyarakatan di Kota Malang.
"Kami berharap keikutsertaan perwakilan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan ini tidak hanya berhenti pada tataran sosialisasi, tetapi dapat dilanjutkan dalam bentuk nyata di tengah masyarakat," kata Donny.
Menurutnya, peran dari para perwakilan organisasi kemasyarakatan sangat strategis dalam menjangkau kelompok-kelompok masyarakat secara langsung untuk menyampaikan edukasi, membangun kesadaran, serta menjadi jembatan antara masyarakat dan layanan-layanan pemerintah, khususnya ketika terjadi kekerasan terhadap anak.
"Kami juga berharap perwakilan organisasi kemasyarakatan dapat menjadi mitra aktif dalam pencegahan, pelaporan dan pendampingan korban, serta turut memperkuat sistem perlindungan anak di Kota Malang," pungkas Donny. (ADV)