JATIMTIMES - Suasana tempo dulu akan kembali menyelimuti jantung Kota Blitar. Selama lima hari, 18–22 Juni 2025, Alun-Alun Kota Blitar akan menjelma menjadi panggung nostalgia dalam gelaran Blitar Djadoel 2025, hajatan tahunan Pemerintah Kota Blitar yang kini kian matang secara konsep dan muatan ekonomi.
Diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar, event tahun ini mengusung tema “Nggugah Rasa, Ngelingake Lelakon”—yang berarti “Membangkitkan Rasa, Mengingatkan Perjalanan.” Tema ini bukan hanya ajakan untuk mengenang sejarah dan budaya, tapi juga panggilan untuk membangkitkan semangat kolaborasi ekonomi antarwilayah.
Baca Juga : 3 Arti Status Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025, Pekerja Wajib Tahu
Kepala Disperdagin Kota Blitar, Hakim Sisworo, mengatakan bahwa Blitar Djadoel 2025 tetap mempertahankan nuansa klasik yang menjadi ciri khasnya, namun tahun ini dikemas lebih meriah dan sarat inovasi.
“Secara konsep masih sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, kami menambah beberapa kegiatan yang lebih dinamis dan atraktif,” ujarnya.
Salah satu yang menjadi perhatian utama tahun ini adalah inisiasi pembentukan Blitar Trade Center (BTC), sebuah pusat distribusi pangan berbasis kerja sama antar daerah. Hakim menyebut bahwa agenda ini merupakan langkah konkret untuk menjadikan Blitar sebagai simpul ekonomi regional.
“Melalui kerja sama ekonomi lintas daerah yang dimulai di forum ini, kami ingin menjadikan BTC sebagai wajah baru perdagangan Blitar ke depan. Ini bukan sekadar bazar nostalgia, tapi juga arena ekspansi produk-produk lokal ke pasar lebih luas,” tegasnya.
Selama pelaksanaan, Blitar Djadoel 2025 akan menghadirkan beragam kegiatan seperti Blitar Memorabilia, Pasar Kangen, wahana permainan jadul, daftar lagu era 1960–1990-an, Tani Remen Blitar, hingga pameran Dinas Koperasi se-Jawa Timur dan UMKM Djadoel. Semua dikemas dengan sentuhan zaman dahulu, menciptakan atmosfer penuh kenangan dan kedekatan emosional antargenerasi.
Tak hanya itu, panggung hiburan juga akan diramaikan musisi papan atas dan lokal, mulai dari Letto, Fira Cantika, Dike Sabrina, hingga Ajeng Febria dan Divahani. Pembukaan acara yang direncanakan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, semakin menegaskan pentingnya peristiwa ini dalam kalender pembangunan daerah.
Hari pertama akan diisi dengan penampilan The Rockstar dan Gajah Mada bersama Dike Sabrina. Hari berikutnya, nuansa keroncong dan OM Ajdusta akan menyapa pengunjung. Lalu, pemilihan Putra-Putri Batik dan pentas Deblong Music mewarnai hari ketiga. Letto dan Orkestra Darah Biru akan tampil di malam keempat. Sedangkan penutupan akan digelar meriah dengan Akola, Ajeng Febria, dan Difahani.
Menurut Hakim, kehadiran tokoh-tokoh nasional, sinergi antar daerah, dan ruang ekspresi budaya ini diharapkan mampu menggerakkan kembali roda perekonomian Kota Blitar yang sempat tertekan dalam beberapa tahun terakhir. “Kami ingin Blitar Djadoel tidak hanya jadi pesta budaya, tapi juga mesin penggerak ekonomi lokal,” tuturnya.
Di sisi lain, pemerintah juga menyiapkan panggung bisnis melalui pertemuan pelaku usaha dan penandatanganan MoU kerja sama dagang. Ini menjadi langkah strategis menuju penguatan rantai pasok antarwilayah yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Blitar Djadoel 2025 adalah contoh konkret bagaimana sebuah kota kecil bisa membungkus sejarah, kebudayaan, dan ekonomi dalam satu helatan yang hidup. Di tengah arus modernisasi, Kota Blitar tidak kehilangan akar, melainkan justru menggunakannya sebagai fondasi lompatan.
"Event ini adalah wujud kolaborasi antara kenangan dan masa depan. Kami mengundang masyarakat untuk hadir, bernostalgia, dan menjadi bagian dari perjalanan Blitar menuju kota perdagangan yang tangguh dan berbudaya," pungkas Hakim.
Baca Juga : Wapres Gibran Akan Buka Blitar Djadoel, Wali Kota Blitar Pimpin Persiapan
Dengan wajah tempo dulu dan visi masa depan, Blitar Djadoel 2025 bukan hanya mengajak kita menengok ke belakang. Ia juga menyodorkan arah baru: menuju kota yang mengingat, bergerak, dan membangun.
Wapres Gibran Akan Buka Blitar Djadoel
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan hadir membuka gelaran Blitar Djadoel 2025 yang akan berlangsung pada 18–22 Juni mendatang di Alun-Alun Kota Blitar. Kehadiran orang nomor dua di Indonesia ini menjadi penanda penting, bahwa hajatan tahunan Kota Blitar kini makin mendapat atensi nasional.
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau akrab disapa Mas Ibin, menyampaikan bahwa undangan kepada sejumlah petinggi negara telah disampaikan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno sekaligus mendukung geliat ekonomi rakyat melalui bazar tahunan Blitar Djadoel.Dari seluruh undangan yang dilayangkan, Wapres Gibran dipastikan hadir dengan agenda kunjungan yang padat. Ia dijadwalkan membuka secara langsung perhelatan Blitar Djadoel pada Rabu, 18 Juni 2025.
“Mas Wapres akan sowan ke Gus Iqdam, lalu menginap di Hotel Santika. Keesokan harinya mengunjungi Pasar Pon, lalu meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukorejo,” ungkap Mas Ibin, sapaan akrab Wali Kota Blitar.
Setelah dari puskesmas, rute kunjungan Gibran akan dilanjutkan ke pusat kerajinan kendang, salah satu produk ekspor unggulan dari Kota Blitar. Barulah usai kunjungan tersebut, Gibran dijadwalkan membuka secara resmi Blitar Djadoel 2025. Event ini, menurut Mas Ibin, bukan hanya ruang nostalgia, melainkan etalase ekonomi kreatif Blitar yang terus bertumbuh.
“Di bazar nanti, akan kami tampilkan berbagai produk unggulan yang punya potensi ekspor. Kendang, produk massal, hingga hasil peternakan dan perikanan. Bahkan, rancang bangun Blitar Trade Center (BTC) juga akan kami kenalkan,” jelasnya.
Mas Ibin berharap, kehadiran Wapres mampu mendorong penguatan ekonomi lokal, terutama di sektor UMKM. Sebab menurutnya, Blitar Djadoel telah menjadi ikon yang tumbuh bersama denyut ekonomi rakyat.
Terkait kesiapan fasilitas publik, Wali Kota menegaskan bahwa layanan di Puskesmas Sukorejo telah berjalan optimal, termasuk pelayanan 24 jam. “Kami ingin Mas Wapres melihat pelayanan seperti hari-hari biasa. Apa adanya, tapi berkualitas,” tutupnya.
Dengan kunjungan kenegaraan ini, Blitar tak sekadar mengenang masa lalu, tapi sedang melangkah mantap menuju masa depan.