free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Unisba Blitar Ukir Prestasi Lewat Denok dan Emiliya di Ajang Pomprov

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Denok Tri Wahyuni (kiri) dan Emiliya Nurhaliza, mahasiswa Unisba Blitar, meraih medali pada ajang Pomprov Jatim 2025 di Surabaya.

JATIMTIMES - Sorak sorai prestasi kembali menggema dari kampus Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. Dua mahasiswinya, Denok Tri Wahyuni dan Emiliya Nurhaliza, berhasil mengharumkan nama kampus lewat raihan medali pada Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Timur III, yang digelar di Surabaya pada 28 Mei hingga 4 Juni 2025.

Dalam ajang bergengsi tersebut, Denok yang berasal dari Program Studi Ilmu Hukum, meraih medali perunggu di cabang olahraga pencak silat kelas C dewasa putri (55–60 kg). Sementara Emiliya, mahasiswi Ilmu Komunikasi, menyabet medali perak di kelas kyorugi senior putri under 67 kg untuk cabang taekwondo.

Baca Juga : Nasi Pecel dan Ramalan di Tepian Kali Opak: Ki Ageng Karang Lo dalam Sejarah Mataram

Pomprov Jawa Timur bukan sekadar kompetisi rutin mahasiswa. Ia adalah seleksi tingkat provinsi yang mempertemukan para atlet terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Tidak hanya menjadi sarana pembinaan, ajang ini juga menjadi pintu gerbang menuju kompetisi yang lebih tinggi. Tahun ini, Unisba Blitar mengirimkan 11 atlet untuk berlaga di empat cabang olahraga: pencak silat, taekwondo, panjat tebing, dan karate.

Menurut Denok, pencapaian yang ia raih bukanlah hal instan. Sebelumnya ia dikenal sebagai atlet wushu dengan prestasi emas di Kejurprov 2024. Namun, untuk Pomprov tahun ini, Denok memutuskan menempuh jalur berbeda: mencoba peruntungan di pencak silat. Adaptasi dengan peraturan baru dan gaya bertarung yang berbeda menjadi tantangan tersendiri.

"Alhamdulillah saya cukup bangga bisa membawa nama Unisba Blitar sampai jenjang ini," ujar Denok. Ia mengaku bahwa proses menuju arena pertandingan di Surabaya mengharuskannya berlatih ekstra keras. "Saya akan terus berusaha lebih baik agar ke depan bisa naik podium tertinggi dan membawa nama kampus lebih tinggi lagi," imbuhnya. 

Sementara itu, Emiliya mengakui bahwa ini adalah debutnya dalam ajang Pomprov. Meski begitu, kepercayaan diri dan persiapan matang membuatnya tampil tanpa gentar di tengah ketatnya persaingan. “Sejak awal saya dan tim memang sudah mempersiapkan diri secara serius. Jadi saat pertandingan dimulai, kami sudah dalam kondisi siap secara mental dan fisik,” ujarnya. Baginya, kemenangan bukan hanya soal medali, melainkan tentang keberanian tampil maksimal di panggung kompetisi.

Raihan prestasi dua mahasiswi ini diapresiasi penuh oleh pihak kampus. Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr. Supriyono, M.Ed., menyampaikan bahwa keberhasilan Denok dan Emiliya menunjukkan pentingnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa secara berkelanjutan.

“Unisba Blitar tidak hanya fokus pada capaian akademik, tapi juga sangat mendorong tumbuhnya prestasi di bidang non-akademik seperti olahraga. Denok dan Emiliya telah membuktikan bahwa mahasiswa dari kampus daerah pun bisa berprestasi di tingkat provinsi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa dukungan institusi akan terus diperkuat agar lebih banyak mahasiswa termotivasi mengikuti jejak keduanya.

Baca Juga : Porprov 2025, Tim Basket Putra Banyuwangi Awali Laga Melawan Pasuruan

Keikutsertaan Unisba Blitar dalam Pomprov juga disebutnya sebagai bagian dari strategi pembangunan karakter mahasiswa. “Semangat bertanding, sportivitas, dan kerja keras adalah nilai-nilai yang sejalan dengan visi pendidikan tinggi yang membentuk lulusan tangguh dan adaptif,” tambah Supriyono.

Perjalanan Denok dan Emiliya belum berakhir. Keduanya dijadwalkan akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang berlangsung di Malang. Denok akan bertanding mewakili Kota Blitar pada 22 hingga 26 Juni 2025, sedangkan Emiliya akan turun pada 17 hingga 20 Juni 2025 di cabang taekwondo.

Prestasi ini menjadi penanda penting bahwa kampus seperti Unisba Blitar, yang berada jauh dari hiruk-pikuk kota besar, tetap mampu mencetak atlet berkelas. Dan lewat semangat juang dua mahasiswi ini, Unisba Blitar kian mantap menempatkan olahraga sebagai bagian integral dari pembangunan pendidikan tinggi.