JATIMTIMES – Operasi bibir sumbing gratis menjadi salah satu program sosial rutin yang digelar Rumah Sakit Islam (RSI) Malang. Kegiatan ini sudah memasuki sesi kelima, dimana sesi ini dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2024 di RSI Unisma Malang.
Kepala Unit Pemasaran dan Kemitraan RSI Unisma, Novita Ordiana Winardi, ST, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang secara konsisten dilakukan oleh RSI Unisma Malang. "Setiap Sabtu kami mengadakan bakti sosial secara berkala. Hingga saat ini, kegiatan operasi bibir sumbing gratis telah mencapai sesi kelima," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, (31/5/2025).

Novita menambahkan, dari sesi pertama hingga sesi kelima, sebanyak 11 pasien telah mendapatkan penanganan operasi bibir sumbing secara gratis. Kegiatan sosial yang menjadi bagian dari corporate social responsibility ini akan terus digencarkan demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca Juga : Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Kemenkes Terbitkan Imbauan
Peserta yang dapat mengikuti program ini tidak hanya berasal dari Kota Malang, tetapi juga dari luar kota. Hal ini merupakan upaya agar masyarakat yang mengalami gangguan bibir sumbing atau langit-langit mulut, terutama yang kurang mampu, dapat memperoleh penanganan medis yang layak.
Untuk mengikuti program ini, calon peserta diwajibkan mengirimkan foto dan data identitas diri terlebih dahulu guna menjalani proses skrining oleh tim medis yang berkompeten. Proses skrining ini penting untuk memastikan setiap pasien menerima perawatan sesuai dengan kebutuhan medisnya.

"Peserta kebanyakan berasal dari luar kota, seperti Probolinggo, Nganjuk, dan Mojokerto. Mayoritas pasien adalah anak-anak," jelas Novita.
Selain itu, program operasi bibir sumbing gratis ini didukung oleh berbagai pihak, salah satunya Smile Train, sebuah organisasi internasional yang fokus pada penanggulangan bibir sumbing secara global. Tujuan utama program ini adalah membantu masyarakat yang mengalami kelainan bibir sumbing agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.
RSI Unisma juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan reputasi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang profesional, didukung oleh dokter bedah plastik rekonstruksi yang kompeten.
Baca Juga : Pelajar SMK Dikeroyok saat Pulang ke Kos, Luka-Luka di Kepala dan Wajah
Di sisi lain, pelaksanaan operasi melibatkan tim medis ahli yang terdiri dari berbagai profesional kesehatan, mulai dari tim bedah plastik rekonstruksi, dokter anestesi, hingga perawat ruang operasi. Novita menambahkan bahwa total tim yang terlibat dalam satu sesi operasi bisa mencapai sekitar delapan orang, belum termasuk perawat ruang rawat inap.