JATIMTIMES - Jumlah calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia kembali bertambah. Terbaru, seorang jemaah asal Kabupaten Gresik Umu Sofiah meninggal ketika masih berada di Tanah Air.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Sugiyo mengabarkan bahwa Umu Sofiah meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Haji Surabaya. Ia dilarikan ke RS sebelum sempat berangkat ke Tanah Suci karena gagal ginjal.
Baca Juga : Senat UIN Maliki Malang Beri Pertimbangan Kualitatif 12 Calon Rektor
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang pada hari Selasa, 20 Mei 2025, ibu Umu Sofiah dari Kloter 14 Kabupaten Gresik pada pukul 00.55 WIB di RS Haji. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan,” tutur Sugiyo, Rabu (21/5/2025).
Dengan demikian, total ada 7 jemaah yang telah wafat. Rinciannya, 3 jemaah wafat di RS Haji, 1 jemaah wafat di pesawat, dan 3 jemaah wafat di Tanah Suci.
Sebelumnya, Istiyono Taslim Atmo Suwito (60 tahun), wafat pada 4 Mei 2025 di RS Haji Surabaya, akibat penyakit TBC, stroke, dan diabetes. Kemudian, Supatmi Supriadi Hasan (68 tahun), wafat pada 10 Mei 2025 di RS Haji Surabaya, akibat gangguan saluran pernapasan.
Ada pula jemaah yang meninggal ketika masih dalam perjalanan dari Tanah Air ke Arab Saudi. Jemaah tersebut adalah Nur Fadilah Binti M. Toyib (45 tahun), wafat pada 8 Mei 2025 saat berada di pesawat menuju Madinah, akibat serangan jantung.
Nur Fadilah yang berasal dari Sidoarjo dinyatakan meninggal dunia di dalam pesawat maskapai Saudi Arabia Airlines nomor penerbangan SV 5323. Nur Fadilah meninggal ketika perjalanan menuju Bandara di Madinah.
Nur Fadilah pada Kamis 8 Mei 2025) lalu ditemukan oleh suaminya terjatuh di dalam toilet pesawat. Setengah jam sebelumnya, pukul 05.30 WAS, Nur Fadilah pamit pada suami ke toilet.
Kemudian, pada 14 Mei 2025 lalu, Inten Retno Wati (56 tahun) wafat di Rumah Sakit Saudia, Madinah, akibat septic shock dan kegagalan organ. Inten Retno Wati berasal dari Kabupaten Kediri.
Belum lama ini, Soesanto Soemantri Notodiarjo (73 tahun) dari Kloter 16 Surabaya wafat di Madinah Cardiac Center, pada Sabtu 17 Mei 2025 karena hipertensi. Dua hari berselang, Muhadi Madris (74 tahun) dari Kloter 9 Blitar, wafat di RS King Abdul Aziz, Senin 19 Mei 2025 akibat pneumonia.
Baca Juga : Rombongan CJH Kota Batu Dilepas Wali Kota, 2 Jemaah Lansia Dapat Percepatan Tahun Ini
Hingga Selasa (20/5/2025) malam, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 63 kloter yang terdiri dari 23.914 orang atau sudah 65 persen dari total 36.845 orang. Secara khusus, Direktur Bina Haji dan Umrah Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Mustain melepas langsung pemberangkatan kloter 62 kemarin.
Rombongan kloter 62 terdiri dari 380 jemaah. Pada proses pemberangkatan yang dilaksanakan di Hall Bir Ali, Asrama Haji Surabaya, Mustain menyampaikan tiga pesan kepada para jemaah. Pertama, Mustain menyampaikan bahwa tujuan utama para jemaah ke Arab Saudi adalah untuk melaksanakan ibadah haji.
“Bapak/Ibu jauh-jauh pergi ke Arab Saudi tujuan utamanya adalah untuk berhaji dengan sungguh-sungguh melaksanakan rangkaian manasik haji yang telah dipelajari selama ini. Mantapkan niat utama untuk berhaji ini dalam jiwa raga Bapak/Ibu sekalian,” tuturnya.
Kedua, ia meminta agar ikhtiar ini diiringi dengan rasa taqarrub, senantiasa memohon kemudahan dan kelancaran kepada Allah SWT sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan baik.
Terakhir, Mustain mengingatkan bahwa seluruh jemaah haji adalah satu keluarga besar sehingga harus saling membantu satu sama lain. “Kita ini adalah keluarga besar haji Indonesia, keluarga besar jemaah haji dunia. Mari kita saling bantu satu sama lain. Mari kita doakan para petugas agar diberikan kekuatan dan kemampuan melayani Bapak/Ibu sekalian dengan baik,” tuturnya.