JATIMTIMES - Akun TikTok resmi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, belakangan ramai jadi sasaran komentar warganet. Dalam sejumlah unggahan terbarunya, banyak netizen melontarkan kritik hingga nyinyiran yang menyorot kinerjanya sebagai gubernur.
Bahkan, sebagian warganet membandingkannya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dikenal aktif dan dekat dengan masyarakat lewat media sosial.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Resmikan PSC 119 dan Serahkan Santunan Kematian: Wujud Negara Hadir di Tengah Masyarakat
Seperti dalam unggahan terakhir Khofifah terkait pelantikan kepala sekolah di bawah kewenangan Pemprov Jatim. Bukannya menuai pujian, unggahan itu justru dibanjiri komentar dari warganet yang mengkritik kegiatan seremonial Khofifah.
"Pelantikan, kunjungan, peresmian, prasmanan, rujakan, pengajian. Opo meneh? Ak sing wong Jateng ae heran," tulis akun @Syaifu****.
"Buu coba tukar sama KDM bu," sahut @Roby Sudah To***.
"Tukar sama Gub Jabar KDM aja gimana," tambah @Hendra ae***.
"Gubernur model opo iki genah tagak jane?" celoteh akun @akuntidakditem****.
"Gubernurku senangnya seremonial, kebutuhan, keluhan dan aspirasi masyarakat gak digubris," ungkap @MAS***.
Beberapa komentar netizen. (Foto: @infojawatimur)
Untuk diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) dikenal sebagai 'Gubernur Konten' karena aktif memanfaatkan media sosial, khususnya YouTube, untuk membagikan aktivitasnya.
Dikutip dari Antara, akun YouTube-nya, Kang Dedi Mulyadi Channel, sudah dibuat sejak 17 November 2017. Namun Dedi baru aktif mengunggah berbagai video sekitar awal Januari 2020 saat masih menjadi anggota DPR RI.
Dalam waktu setahun lebih, pada 31 Maret 2021, channel YouTube Dedi Mulyadi berhasil tembus 1 juta subscriber dan diganjar Gold Play Button dari YouTube. Kini, subscriber-nya sudah mencapai 7,22 juta dengan total 4.298 video yang diunggah.
Baca Juga : Info Pendakian Gunung Semeru Terbaru, TNBTS: Kuota Terbatas 200 Orang Perhari
Tak hanya di YouTube, Dedi Mulyadi juga rutin aktif di berbagai platform lain seperti TikTok, Instagram, hingga Facebook. Berbagai isu masyarakat sering ia angkat dalam konten-kontennya, dari urusan sosial hingga yang menyentuh problematika warga sehari-hari.
Karena dikenal sebagai Gubernur Konten, pernyataan Dedi Mulyadi juga kerap menimbulkan kontroversi. Beberapa di antaranya, seperti usulan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial, larangan wisuda bagi siswa TK hingga SMA, hingga melarang study tour.
Tak hanya itu, Dedi juga membentuk Satgas Antipremanisme untuk menghadapi ormas yang dianggap meresahkan. Ia bahkan sempat viral karena kebijakannya yang mengancam akan mengirim anak-anak yang tidak patuh ke barak militer.
"Hei, ayo, siapa yang anak-anakku, enggak mau mandi? Siapa yang anak-anaku enggak mau makan, ayo? Siapa yang enggak mau tidur? Siapa yang susah bangun, ayo? Siapa yang enggak mau sekolah? Siapa yang jajan terus?" ujar Dedi dalam unggahan videonya yang viral.
"Awas ya kalau sampai melawan orang tuanya, enggak patuh, pengen jajan terus, susah tidur, susah bangun, susah mandi, susah makan, malas ke sekolah, awas loh. Pak Gubernur datang nanti ke rumahnya, ngejemput," lanjutnya.
"Ayo mau dijemput ke rumah atau mau nurut sama ibu dan bapaknya, sama papa dan mamanya? Ayo, ayo cepet nanti pak gubernur datang loh kalau enggak nurut, pak gubernur datang loh, nanti dibawa, awas!" pungkasnya.
Tak hanya jadi konsumsi warga Jawa Barat, konten Dedi Mulyadi juga jadi bahan candaan hingga parodi kalangan selebritas. Misalnya, Rafathar, putra Raffi Ahmad, sempat 'melaporkan' ibunya, Nagita Slavina, karena ketahuan main ponsel dan tak mau mandi.
Reaksi Rayanza, adik Rafathar, juga sempat viral ketika diberitahu Dedi Mulyadi bakal menjemput jika ia tidak menuruti orang tua. Bahkan Ivan Gunawan ikut membuat video yang menampilkan Ayu Ting Ting yang disebut-sebut suka makan sambil nonton drama Korea.
