JATIMTIMES - Memiliki garis pantai sangat panjang yakni sekitar 150 kilometer, tidak heran membuat potensi perikanan di Kabupaten Situbondo menjanjikan dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya.
Meskipun demikian, nyatanya banyak investor yang kemudian mengurungkan niatnya berinvestasi di Kabupaten Situbondo karena banyak faktor, utamanya perizinan dan kondisi lingkungan masyarakatnya.
Baca Juga : Wali Kota Malang Ingatkan Investor Lalui Tahapan yang Sesuai sebelum Berinvestasi
Memandang potensi itu, pengusaha muda dan merupakan Co-Founder dari Aquafindo sekaligus Business Development Manager di Pandora Aquatech Jakarta, Ariq Muhammad Irsyad memandang bahwa ada tiga hal yang bisa diangkat dari potensi perikanan di Kabupaten Situbondo, yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pariwisata.
"Jadi kami melihat Kabupaten Situbondo ini memiliki potensi yang luar biasa khususnya di bidang perikanan, namun sayangnya kurang tertata. Utamanya banyak pintu saat mengurus izinnya, sehingga stagnan dan tidak tergali potensinya. Oleh karena itu kami hari ini mengunjungi dinas perikanan dan peternakan ingin menyinergikan konsep bagaimana agar potensi ini bisa tergali kemudian dapat menarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten Situbondo," ujar Pengusaha Muda yang besar dan tinggal di Kabupaten Situbondo itu, Jumat (16/5/2025).
Tidak hanya itu, Ariq juga mengatakan jika saatnya Kabupaten Situbondo untuk berbenah agar tidak ketinggalan zaman khusunya dalam investasi. "Banyak perusahan startup yang jangkauannya lebih luas. Apabila kemudian perusahaan startup tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Situbondo secara otomatis perekonomian daerah dapat terdongkrak," ujar Ariq.
Ariq mengungkapkan ada satu ikon Situbondo yang dulu pernah berjaya namun akhirnya stagnan, yakni Perikanan Budidaya Kerapu. "Kita bisa re-branding soal kerapu sebagai ikon Kabupaten Situbondo," jelasnya.
Tahun 2017 Kabupaten Situbondo sempat menjadi poros perikanan budidaya kerapu, Terdapat beberapa jenis kerapu yang dapat dibudidayakan seperti ikan kerapu cantang, kerapu cantik, dan juga ada kerapu asli yakni kerapu bebe dan kerapu macan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaidi mengaku terbuka dengan investor yang ingin menanamkan modalnya namun tentu harus sesuai dengan aturan regulasi yang ada.
"Kita sangat terbuka untuk investor dan pengusaha. Salah satunya Mas Ariq pengusaha muda ini yang memilki ide dan gagasan mengenai investasi dibidang perikanan, sebab memang Kabupaten Situbondo ini memiliki potensi perikanan yang sangat baik," ungkap Djunaidi.
Baca Juga : DPRD Kabupaten Malang Dorong MUI Hingga Ormas Islam Rilis Fatwa Haram Bisnis Rokok Ilegal
Selain itu, Djunaidi berharap tim investasi dan pengusaha-pengusaha asal Kabupaten Situbondo dapat mengajak jaringannya untuk berinvestasi. "Kami berharap banyak investor yang datang menanamkan modalnya di Kabupaten Situbondo khususnya di bidang perikanan. Untuk tahap pertama mungkin saya sarankan untuk melakukan mapping dulu, private priority nya apa khususnya yang menjadi fokus yang ingin diangkat untuk menarik investor," imbuhnya.
Dikonfirmasi, salah satu Tim Investigasi Kabupaten Situbondo, Fernandes Rasidi menjelaskan bahwa tujuan tim Investasi adalah mencari sebanyak-banyaknya investor sesuai dengan potensi di Kabupaten Situbondo.
"Setiap orang pasti memiliki jaringannya masing-masing dan bidangnya masing-masing. Contohnya kali ini di perikanan, baik budidaya maupun tangkap. Banyak macam investasi di bidang perikanan contohnya saja pengolahan hasil perikanan tangkap maupun budidaya, pergudangan serta pembibitan," ungkapnya.
Tim Investasi ini, kata Fernandes merupakan jembatan antara pemerintah daerah dengan investor, sehingga mampu menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah daerah maupun sebaliknya, dan menawarkan apa saja potensi di Kabupaten Situbondo.
"Sesuai arahan Mas Bupati Rio, open investment harus segera dilakukan di Kabupaten Situbondo, agar jargon Situbondo Naik Kelas benar benar terealisasi, bukan hanya perekonomiannya yang naik tapi juga SDM-nya," pungkasnya.