JATIMTIMES - Pemerintah Kota Malang melalui kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), memberangkatkan tim kesenian mewakili Kota Malang dalam karnaval budaya.
Tak hanya itu, dalam festival seni yang bertajuk Indonesia International Art Festival, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang juga menampilkan Pendidikan dan Pengembangan Seni Tradisi (PPST) SMPN 4 Malang.
Baca Juga : Sikapi Sejumlah Masalah, Koalisi Gelombang Gerak Malang Tagih Komitmen Malang Mbois Berkelas
Adapun pawai budaya dan festival seni merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) tahun 2025 di Surabaya pada tanggal 5-10 Mei 2025.

Tampilan ludruk hybrid berjudul Joko Lulo Nagih Janji. (Foto: istimewa)
Tim kesenian Kota Malang yang diberangkatkan terdiri dari tiga unsur. Yaitu Sanggar Sardulo Joyo, Bantengan Putra Mandala Wisanggeni, dan Pendidikan dan Pengembangan Seni Tradisi (PPST) SMPN 4 Malang.
Keikutsertaan tim kesenian ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Malang dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal di panggung nasional dan internasional.

Tampilan PPST SMPN 4 Kota Malang. (Foto: istimewa)
Pada Karnaval Budaya yang digelar tanggal 9 Mei 2025, Pemerintah Kota Malang menampilkan atraksi kesenian khas berupa Bantengan Putra Mandala dan Sardulo Joyo. Penampilan ini turut dimeriahkan oleh iring-iringan para lurah dan camat se-Kota Malang sebagai bentuk dukungan terhadap budaya dan penguatan identitas lokal di tengah masyarakat urban.
Sementara itu, pada festival Seni Indonesia International Art Festival yang berlangsung pada tanggal 10 Mei 2025, Disdikbud Kota Malang menampilkan karya seni pertunjukan dari PPST SMPN 4 Malang berupa ludruk hybrid.
Baca Juga : Sukseskan SPMB, Dinas Pendidikan Kota Kediri Undang 150 Operator Tingkat TK Hingga SMP Ikuti Bimtek
Ludruk hybrid sendiri merupakan adaptasi seni tradisional ludruk yang dikemas dengan sentuhan modern. Tujuannya untuk menarik minat generasi muda tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.

Perwakilan Kota Malang di Indonesia International Art Festival 2025. (Foto: istimewa)
Dalam momen tersebut, PPST SMPN 4 Malang menampilkan ludruk hybrid berjudul "Joko Lulo Nagih Janji". Yakni kisah legenda asli Bhumi Arema yang melatarbelakangi sebuah ungkapan: "Konon seorang asli Dinoyo tidak boleh menjalin hubungan dengan orang asli Polowijen".
Cerita "Joko Lulo Nagih Janji" yang tampil dalam gelaran Indonesia International Art Festival tahun 2025 akhirnya meraih penghargaan. Persembahan seni dari Kota Malang itu dinobatkan sebagai Penampilan Terkreatif.