JATIMTIMES - Libur panjang Waisak turut berdampak pada sektor perhotelan di Kota Batu. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mencatat keterisian kamar di penginapan hotel mencapai 83 persen.
Terdongkraknya okupansi itu terpantau sejak Sabtu (10/5/2025). Beberapa penginapan di online travel agent (OTA) terlihat hampir penuh dipesan. Rata-rata pengusaha hotel menaikkan roomrate mencapai 4-5 kali lipat dari hari biasanya pada harga estimasi per malam mulai Rp 400 ribu hingga menyentuh jutaan rupiah.
Baca Juga : Libur Panjang Waisak, 99.353 Orang Menyeberang dari Jawa ke Bali
"Ada peningkatan okupansi hotel di long weekend ini. Beberapa hotel juga menembus 100 persen angka okupansi. Meski sebagian hanya mencapai 50-80 persen tingkat keterisiannya," kata Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi, Selasa (13/5/2025).
Dikatakan, kondisi itu lebih baik ketimbang hari biasanya. Yang angka okupansinya bahkan tak menyentuh 50 persen. Kondisi itu membuat beberapa pengusaha hotel memanfaatkan momentum untuk menaikkan roomrate.
Terutama untuk hotel dengan segmen bintang empat atau lima yang cukup diminati wisatawan. Sujud menyebutkan bahwa puncak okupansi terjadi hari Minggu, sementara hari ini sudah mulai menurun.
Keterisian pada Senin (12/5/2025) sudah mencapai 65 persen. Sujud membeberkan, hingga kemarin okupansi menurun 55 persen saja. Itu lantaran beberapa wisatawan sudah bersiap untuk kembali ke daerah asalnya dan kembali melakukan aktivitas. Seperti masuk kerja maupun sekolah.
Baca Juga : Daftar Lengkap Gaji TNI 2025, dari Tamtama hingga Jenderal
Naiknya okupansi drastis salah satunya di The Onsen Hot Spring Resort. Hal ini diakui oleh Public Relation The Onsen Hot Spring Resort Hendrika Cindy. Dirinya menyebut, jika momen long weekend selama libur Waisak seluruh kamar penuh terbooking. Itu terjadi sejak Sabtu (10/5/2025) hingga hari ini.
"Rata-rata wisatawan yang datang dari luar kota seperti Surabaya, Bali, Jakarta dan Yogyakarta," papar Cindy.