free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Belajar dari Kejadian Garut, Bagaimana SOP Pemusnahan Amunisi Tidak Layak Pakai yang Benar? 

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi ledakan. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Beberapa waktu terakhir, insiden pemusnahan amunisi tidak layak yang dilakukan TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat berujung maut. Sebanyak 13 orang meninggal dalam proses pemusnahan amunisi yang digelar pada Senin (12/5/2025) kemarin. Korban merupakan 9 warga sipil dan 4 anggota TNI AD.

Akibat kejadian tersebut, banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai prosedur pemusnahan amunisi yang dijalankan oleh TNI Garut tersebut. 

Baca Juga : Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu Jadi Jujugan Wisata Religi dari Berbagai Daerah hingga Mancanegara

Bahkan, pencarian "korban ledakan amunisi di Garut" masih menduduki pencarian Google sejak kejadian terjadi. 

Lantas, seperti apa SOP pemusnahan amunisi dan siapa saja yang harus terlibat? Berikut penjelasan lengkapnya. 

Dikutip dari laman Kementerian Pertahanan, amunisi adalah suatu benda yang berisi bahan peledak/bahan kimia/bahan biologi/bahan radioaktif yang dikemas dalam wadah tertentu tujuan untuk menghancurkan atau merusak sasaran.

Amunisi yang dinilai tidak dapat diperbaiki dan berpotensi membahayakan akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu pemusnahan. 

Tahap ini melibatkan instalasi amunisi lapangan, daerah, atau pusat, yang dibantu oleh tim pemusnahan yang telah terlatih dan berpengalaman dalam menangani amunisi berbahaya.

Persetujuan dari pejabat berwenang menjadi prasyarat utama sebelum proses pemusnahan dilakukan, kecuali dalam situasi darurat yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap langkah pemusnahan dilakukan secara terukur dan terkontrol.

Setelah mendapat persetujuan, proses pemusnahan dapat dimulai, dengan mempertimbangkan jenis amunisi, faktor keamanan, dan teknik pemusnahan yang tepat. Metode yang umum digunakan adalah pembakaran atau penghancuran/peledakan.

Tahap Pemusnahan Amunisi

Tahap pemusnahan amunisi melewati beberapa langkah penting, seperti:

Baca Juga : Peneliti Jepang dan NASA Prediksi Kiamat Terjadi di Tahun 1.000.002.021

1. Identifikasi

Amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa akan dipisahkan dan diperiksa lebih lanjut. 

2. Verifikasi dan Persetujuan

Setelah diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah verifikasi dan persetujuan dari komandan atau pejabat yang berwenang. Proses ini penting untuk memastikan bahwa pemusnahan dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku. 

3. Pemilahan

Setelah mendapat persetujuan, tahap berikutnya adalah pemilihan metode pemusnahan yang tepat. Metode yang dipilih akan disesuaikan dengan jenis dan karakteristik amunisi. Metode yang umum digunakan antara lain pembakaran dan penghancuran/peledakan. 

4. Pengecekan Ulang

Setelah pemusnahan, tim akan melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa proses telah berjalan dengan sempurna dan tidak ada sisa amunisi yang berbahaya.

Proses pemusnahan amunisi TNI juga melibatkan dokumentasi yang lengkap dan teliti. Semua tahapan proses, mulai dari identifikasi hingga pemusnahan, didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi ini penting untuk keperluan audit dan evaluasi. Selain itu, dokumentasi juga berguna untuk memastikan bahwa proses pemusnahan telah sesuai dengan SOP dan peraturan yang berlaku.

Semua proses pemusnahan amunisi TNI mengikuti pedoman dan peraturan yang ketat untuk meminimalisir risiko. Meskipun detail spesifik SOP bersifat rahasia, komitmen TNI untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam penanganan amunisi tetap menjadi prioritas utama. Evaluasi dan audit berkala menjadi kunci untuk memastikan efektivitas dan keamanan SOP pemusnahan amunisi ke depannya. Transparansi yang seimbang dengan keamanan nasional perlu dijaga agar kepercayaan publik tetap terpelihara.