JATIMTIMES - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyelenggarakan Kick Off yang pertama untuk peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional bagi pelajar.
Bertempat di SDN Kepatihan 1 Banyuwangi, kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala OJK Jember Muhammad Mufid, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono.
Baca Juga : Parents Day MTsN 2 Kota Malang : Hadirkan Alumni Sukses, Perkuat Karakter Siswa
Arief menjelaskan, sebanyak 1.000 siswa dibukakan rekening di Bank Jatim pada kegiatan bulan literasi keuangan di Banyuwangi ini.
”Literasi keuangan adalah cara mengelola dan mengambil keputusan yang bijak terkait keuangan, seperti anggaran, tabungan, investasi, dan produk keuangan lainnya secara sehat. Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin mengajarkan kepada para pelajar untuk giat menabung sejak dini, mengelola keuangan dengan bijak, dan menerapkan finansial yg lebih baik. Untuk selanjutnya mereka akan mendapatkan pendampingan serta workshop berkelanjutan,” ungkapnya, Sabtu (10/5).
Arief mengatakan, sejak dini, para pelajar sudah harus diajarkan untuk menabung dan mengatur keuangan. Salah satunya lewat Tabungan Simpel Bank Jatim. Sehingga, ke depannya tingkat inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar bisa terus meningkat.
”Sejalan dengan program dari OJK, kami juga terus aktif mengedukasi masyarakat untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. Sebab, dengan membiasakan anak untuk menabung, maka sama juga mengajarkan mereka untuk menghargai sebuah proses,” paparnya.
Selain itu menurutnya, budaya menabung bukan hanya akan menjadi kebiasaan, tapi juga investasi dalam keberlangsungan generasi muda ke depan. Dengan menanamkan budaya ini, pihaknya meyakini hal tersebut bisa menjadi pintu bagi generasi muda untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mewujudkan generasi yang inklusif.
”Program literasi keuangan ini tidak hanya menyasar para pelajar saja namun juga dapat menyasar berbagai elemen masyarakat,” tegas Arief.
Baca Juga : Kuota Siswa Bertambah, Waktu Pendaftaran Sekolah Rakyat Kota Batu Lebih Panjang
Sementara itu, Mufid juga mengatakan, kick off dari Banyuwangi ini menjadi yang pertama kali dan akan dilanjutkan ke daerah lainnya se-Indonesia.
“Melalui program ini, para siswa sekolah di Kabupaten Banyuwangi akan dikenalkan dengan literasi keuangan. Literasi keuangan perlu diajarkan kepada anak sekolah sejak dini, salah satu caranya dengan mulai menyisihkan uang jajan untuk menabung,” ucapnya.
Dengan literasi keuangan, pihaknya berupaya agar tabungan pelajar ini bisa berkelanjutan. ”Kami harap pelajar bisa konsisten menabung dan menggunakan uangnya dengan tepat, untuk itu kami akan bangun ekosistemnya. Seperti gurunya dan orang tuanya juga akan mendapat dukungan literasi keuangan," tambah Mufid.