JATIMTIMES - Pemkot Batu memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 dengan suasana penuh damai dan kebersamaan di Pondok Jatim Park, Selasa (6/5/2025). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Batu Nurochman mengumumkan rencana program strategis untuk memberikan perlindungan ketenagakerjaan.
Perlindungan ketenagakerjaan bakal diberikan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani. Ini merupakan komitmen Pemkot Batu untuk memberikan perhatian kepada pekerja non-formal.
Baca Juga : Dorong Swasembada Gula dan Energi Hijau, Jatim Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu
Wali Kota Batu Nurochman juga memberikan apresiasi terhadap buruh di Kota Batu lantaran May Day selalu berjalan damai dan produktif, tanpa adanya aksi demonstrasi maupun kekerasan.
“Kita patut bersyukur, peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Batu selalu berlangsung kondusif. Ini mencerminkan harmonisasi hubungan industrial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja yang patut kita jaga bersama,” ujar Nurochman.
Karena itu, Nurochman bakal memberikan bantuan tersebut. Program ini akan direalisasikan melalui penganggaran pembiayaan premi BPJS Ketenagakerjaan yang ditanggung penuh oleh Pemkot Batu dengan dukungan SK (surat keputusan) wali kota Batu.
“Komitmen kami jelas, para pelaku usaha mikro dan petani juga berhak atas jaminan keselamatan kerja. Program ini sedang dalam proses finalisasi dan insya Allah tahun ini bisa mulai dilaksanakan,” tegas pria yang juga ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Batu ini.
Melihat banyak pelaku UMKM di Kota Batu masih berskala kecil dan memiliki keterbatasan dalam memberikan perlindungan tenaga kerja, intervensi pemerintah ini diharapkan akan meningkatkan rasa aman dan kesejahteraan para pekerja serta mendorong produktivitas sektor informal.
Baca Juga : Viral Atlet Binaraga Makan Ayam Tiren, MUI Kabupaten Malang Tegaskan Hukumnya Haram
Wali kota juga menekankan pentingnya komunikasi tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Menurut Nurochman, keberhasilan hubungan industrial sangat ditentukan oleh keterbukaan, dialog, dan kolaborasi yang berkelanjutan.
“Dulu saya pernah menjadi ketua serikat pekerja pariwisata. Jadi, saya memahami pentingnya menjalin komunikasi antara pekerja dan pengusaha,” ucap warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, ini.
Dengan komunikasi yang dilakukan dengan baik, segala potensi permasalahan bisa diselesaikan tanpa konflik. “Mari terus jaga Kota Batu sebagai kota yang damai, produktif, dan aman untuk semua,” tutup Nurochman.