free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

MTsN 1 Kota Malang Jadi Rujukan Studi Tiru Inovasi Pendidikan MTsN 1 Surabaya

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kegiatan studi turu MTsN 1 Surabaya ke MTsN 1 Kota Malang (ist)

JATIMTIMES - MTsN 1 Kota Malang kembali membuktikan diri sebagai role model pengelolaan madrasah berbasis inovasi. Reputasinya sebagai laboratorium inovasi pendidikan menarik minat MTsN 1 Kota Surabaya untuk melakukan studi tiru, belum lama ini. 

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala MTsN 1 Surabaya, Drs. Mokhamad Hasan Bisri, bersama 21 guru dan tenaga kependidikan, gali strategi penguatan tata kelola madrasah yang dinilai sukses diterapkan di Malang.  

Baca Juga : Ini Terobosan Mbak Wali Dibidang Pendidikan Kota Kediri

Dalam sambutannya, Bisri menegaskan, studi tiru ini bukan sekadar agenda formal, melainkan langkah strategis untuk mengadopsi sistem kerja terintegrasi yang telah membawa MTsN 1 Malang meraih sederet prestasi. 

“Di sini, kami menemukan ekosistem pendidikan yang adaptif dan kolaboratif. Program-programnya konkret, terukur, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.  

Kunjungan difokuskan pada tiga pilar utama: governance Wakil Kepala Madrasah (Waka), sinergi Komite Madrasah, dan transformasi digital sektor ketatausahaan.

Dra. Erni Qomaria Rida, M.Pd., Kepala MTsN 1 Malang, memaparkan bahwa keberhasilan madrasahnya bertumpu pada sistem kerja paperless yang memadukan teknologi dengan pendekatan humanis.  

“Setiap bidang, mulai dari kesiswaan hingga humas, sudah menggunakan platform digital untuk memantau progres program secara real-time. Misalnya, sistem tracking siswa berbasis AI untuk memetakan potensi akademik dan non-akademik,” jelas Erni.

Tak hanya itu, Komite Madrasah di Malang juga aktif merancang program pelibatan masyarakat, seperti community school dan pelatihan kewirausahaan untuk orang tua siswa.  

Selain sesi diskusi, rombongan Surabaya diajak melihat langsung implementasi sistem di lapangan. Di ruang kesiswaan, mereka menyimak demo aplikasi “Madrasah Care” yang memudahkan pemantauan perkembangan psikologis siswa. Sementara di bidang sarana prasarana, tim Malang memperlihatkan penggunaan smart inventory berbasis QR code untuk optimalisasi aset.  

Baca Juga : Malam Khidmat di Pendapa Islam Nusantara: Mas Ibin Ajak PMII Jaga Semangat Perjuangan

“Yang menarik, inovasi di sini tidak hanya soal teknologi, tapi juga pendekatan kolaboratif. Guru, orang tua, dan masyarakat benar-benar dilibatkan sebagai mitra,” tutur salah seorang peserta studi tiru.  

Erni menekankan, kolaborasi antarlembaga pendidikan adalah game changer untuk memacu kemajuan bersama. “Kami tidak ingin menjadi kompetitor, tapi bagian dari ekosistem yang saling menguatkan,” ujarnya. Visi ini sejalan dengan komitmen Kementerian Agama dalam mendorong praktik berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antar madrasah.  

Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan action plan oleh tim Surabaya, yang berencana mengadaptasi sistem digital MTsN 1 Malang dengan menyesuaikan konteks lokal. “Kami pulang bukan hanya dengan teori, tapi blueprint yang siap dieksekusi,” pungkas Bisri.  

Dengan semangat sharing for growing, langkah MTsN 1 Malang dan Surabaya ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kolaborasi adalah napas untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya bermutu, tetapi juga manusiawi.