JATIMTIMES - 55 hari lagi, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 akan dibuka di Kota Malang. Nanti, sejumlah kota/kabupaten akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Kota Malang sendiri sebagai salah satu tuan rumah dan menjadi wilayah yang didapuk untuk pembukaan Porprov IX Jatim 2025 akan total untuk meraih hasil terbaik.
Baca Juga : Sambangi Korban Wahan Pendulum Jatim Park, Fraksi Gerindra Komitmen Kawal Penjaminan Penanganan Medis
Oleh karena itu, saat ini KONI Kota Malang terus menjalankan tugas dan fungsinya untuk mendorong cabor dan atlet agar meningkatkan kualitasnya.
R Djoni Sudjatmoko sebagai nahkoda pimpinan KONI Kota Malang pun tak tinggal diam. Ia dalam kesibukannya sebagai pengusaha juga memperhatikan cabor agar meraih hasil maksimal pada Porprov IX Jatim 2025.
Bahkan, rencananya, Djoni akan turun ke setiap cabor dalam waktu sisa kali ini. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan semangat atlet yang akan bertanding.
“Ya, saya akan keliling ke cabor untuk booster semangat ke atlet,” kata Djoni kepada JatimTIMES.
Saat ini, Djoni menganggap semangat atlet harus berlipat ganda. Karena sebagai tuan rumah, tentunya harga diri akan sangat dipertaruhkan. Apalagi, Kota Malang sedari dulu dikenal sebagai gudangnya atlet untuk Indonesia diberbagai cabang olahraga.
“Untuk saat ini, atlet misalnya punya semangat 100 persen, dari hari ke hari semangat itu harus 200 persen dan seterusnya hingga pertandingan,” ungkap Djoni.
Djoni mengibaratkan film Fast & Furious yang didalamnya berisi balap mobil jalanan. Disitu, ia membahas bagaimana mobil melaju kencang dengan bantuan NOS (Nitrous Oxide System).
Baca Juga : Target Kunjungan Tak Naik Banyak, Destinasi Wisata di Kota Malang Ini Tetap Jadi Andalan
NOS sendiri digunakan untuk mendongkrak tenaga mesin secara instan. Sehingga, kecepatan kendaraan berkali lipat dari umumnya. Hal itu yang saat ini diinginkan Djoni kepada atlet yang akan bertanding pada Porprov IX Jatim 2025.
“Semangat itu ibaratkan NOS pada film Fast & Furious. Dan setiap atlet harus memiliki itu. Sehingga keinginan untuk menjadi pemenang akan tumbuh setiap saat,” harap Djoni.
Untuk memancing pembangkit semangat, Djoni mengaku ada banyak hal. Seperti dorongan dari keluarga, teman dekat atau pacar dalam konotasi positif. Sehingga, pembangkit semangat akan tiba disaat yang tepat.
“Apapun pembangkit semangat itu tidak ada masalah, selama atlet bisa memposisikan diri untuk menjadi pemenang pada sebuah kejuaraan,” tegas Djoni.