free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hiburan, Seni dan Budaya

Unaffacted Issue: Ketika Musisi dan Seniman Visual Bertemu di Ruang Paling Bebas

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Suasana gelaran Unaffacted Issue, gabungan antara pameran seni dan rilisan kolaboratif yang mempertemukan musisi serta seniman visual dalam satu ruang ekspresi yang bebas. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Skena kreatif Kota Malang kembali menunjukkan geliatnya lewat sebuah proyek lintas disiplin bertajuk Unaffacted Issue. Perhelatan ini merupakan gabungan antara pameran seni dan rilisan kolaboratif yang mempertemukan musisi serta seniman visual dalam satu ruang ekspresi yang bebas. Volume perdana acara ini digelar mulai 26 April hingga 3 Mei 2025 di Kafe Kopi 1922, Malang. 

Tidak seperti pameran seni atau showcase musik pada umumnya, Unaffacted Issue hadir dengan semangat kolaborasi yang unik. Sebanyak 17 musisi dan band lokal Indonesia dilibatkan, dan karya-karya mereka direspons secara visual oleh para seniman lintas latar belakang. Hasilnya adalah rangkaian karya visual yang lahir dari interpretasi bebas terhadap musik, menciptakan sebuah dialog artistik tanpa kata. 

Proyek ini bukan sekadar ajang pamer karya. Lebih dari itu, Unaffacted Issue merupakan bentuk perlawanan terhadap dominasi tren industri dan tekanan pasar yang kerap membelenggu proses kreatif. 

“Berkarya adalah bentuk pencapaian dan aktualisasi diri, bukan sekadar ikut tren,” ujar Rezza Alam, Creative Director proyek Unaffacted Issue
 

Simbolis penyerahan karya seni dalam gelaran Unaffacted Issue. (Foto: istimewa)

Simbolis penyerahan karya seni dalam gelaran Unaffacted Issue. (Foto: istimewa)

Baca Juga : Debut Nonawav, Girl Group Indonesia Tuai Pujian, Warganet: Keren Banget! 

Nama Unaffacted sendiri mengandung filosofi tentang berkarya secara otentik, tanpa harus tunduk pada arus industri dan ekspektasi pasar. Dengan semangat ini, acara ini membuka ruang yang luas bagi kebebasan berekspresi dan pencarian makna yang lebih personal dalam berkarya. 

Yang membedakan Unaffacted Issue dari pameran lainnya adalah pendekatannya yang mengusung konsep local response to local art. Para seniman visual, mulai dari fotografer, desainer grafis, ilustrator, lettering artist, hingga street artist, diberi kebebasan penuh untuk merespons karya musik lokal yang telah dikurasi sebelumnya. 

Beberapa nama musisi yang karyanya menjadi sumber inspirasi visual antara lain Bhima Bagaskara (bassist Coldiac) dan Kevin (gitaris Brigade Zero Seven). Mereka menjadi bagian dari 17 musisi dan band yang dilibatkan dalam kolaborasi ini. 

Semua karya visual dibiarkan berkembang secara organik, tanpa batasan gaya maupun arahan teknis. Hasilnya adalah interpretasi-interpretasi segar yang tumbuh dari rasa, pengalaman, dan ekspresi personal tiap seniman. 

Alih-alih merilis katalog pameran biasa, tim Unaffacted Issue menyusun karya-karya visual dalam sebuah bundle rilisan fisik yang menyerupai vinyl record album. Meski bukan piringan hitam sungguhan, vinyl ini dirancang sebagai totem autentikasi rilisan, menjadikannya objek koleksi yang eksklusif. 

Di dalam bundle tersebut juga terdapat art booklet yang memuat seluruh karya visual dari para seniman yang terlibat. Namun, rilisan ini tidak dijual secara massal. Hanya tersedia melalui sistem open order terbatas, rilisan ini menjadi bentuk distribusi yang lebih personal dan kurasional, sebagai jawaban atas tantangan era digital. 

Setiap edisi Unaffacted Issue akan mengusung tema berbeda. Untuk edisi perdana ini, tema yang diangkat adalah Inner Hue. Tema ini merupakan eksplorasi terhadap “warna personal” yang tumbuh dari rasa, memori, dan pengalaman subjektif tiap seniman. 

Semua karya lahir dari interpretasi bebas tanpa batasan. Tak ada kurasi gaya, tak ada standar tertentu. Justru dalam kebebasan itulah, kejujuran artistik setiap seniman tampak nyata. 

Pembukaan Unaffacted Issue digelar pada 26 April 2025 dengan talkshow inspiratif yang menggali hubungan antara proses kreatif, musik, dan ekosistem seni visual. Talkshow ini menghadirkan figur-figur lintas bidang seperti Dimas Fakhruddin (Lettering Artist), Bhima (Coldiac), Kevin (Brigade Zero Seven), dan Satria Wahyu (Comic Artist) sebagai pembicara. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan pameran karya selama sepekan penuh di Kafe Kopi 1922, menampilkan visual dari berbagai disiplin seni yang merespons lagu-lagu lokal. Ini menjadi bentuk kolaborasi non-verbal yang penuh warna dan makna. 

Untuk memperluas jangkauan audiens, seluruh lagu yang menjadi referensi karya visual juga disusun dalam bentuk playlist digital. Playlist ini dapat diakses melalui QR code selama pameran berlangsung. Tak hanya itu, karya visual juga akan dirilis secara digital pasca pameran dan bisa dinikmati lewat akun Instagram resmi mereka di @unaffacted.issue. 

Untuk diketahui, Unaffacted Issue merupakan proyek independen yang digagas dan dijalankan oleh lima kreator lintas bidang. Di antaranya, Rezza Alam (Creative Director), Obed Sky (Media Partnership), Izhar Priandana & Satria Wahyu (Graphic Designer & Content), serta Ajik Ro (Director of Photography). 

Proses penggarapannya dimulai dari ideasi bersama hingga ke tahap eksekusi teknis yang berlangsung selama beberapa bulan. Mereka menghubungi para seniman visual melalui jalur undangan, dengan harapan membangun jejaring dan ekosistem yang saling menghidupi. 

Setelah mendapatkan respons hangat dari publik dan para pelaku kreatif, tim Unaffacted Issue menargetkan proyek ini berlanjut dalam bentuk rilisan berkala dengan pendekatan tematik yang terus berkembang. 

Tak menutup kemungkinan edisi-edisi berikutnya akan digelar di kota lain atau dengan skala yang lebih besar. Namun, pihaknya tetap berkomitmen menjaga akar kolektif dan semangat lintas disiplin yang telah menjadi nyawa proyek ini sejak awal. 

Unaffacted Issue bukan sekadar pameran atau rilisan musik, melainkan sebuah gerakan seni. Sebuah bentuk keresahan yang bermuara pada semangat untuk terus menciptakan secara bebas, jujur, dan kolaboratif. 

Untuk rilisan digital dan info lebih lanjut, bisa mengunjungi @unaffacted.issue.