JATIMTIMES - Momen haru mewarnai malam Grand Final Puteri Indonesia 2025 yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jumat malam (2/5/2025). Firsta Yufi Amarta, finalis asal Banyuwangi, Jawa Timur, resmi dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025.
Kemenangan ini bukan sekadar gelar bergengsi di panggung nasional, tapi juga wujud dari harapan yang dulu disematkan orang tuanya sebelum mereka meninggal dunia.
Baca Juga : Pemkab Jember Siapkan 70 Armada Bus untuk Jamaah Calon Haji 2025
Agoeng Soedir, pendiri Color Models Inc, sebagai agensi modeling Fia sejak 2019, mengungkapkan bahwa kemenangan ini adalah bentuk pemenuhan amanat orang tua Fia. Agoeng, yang akrab disapa Panda, mengaku mengenal betul kisah dan proses panjang Fia hingga mampu menembus ajang paling prestisius ini.
“(Kemenangan) ini adalah salah satu permintaan almarhum orang tuanya. Mimpi dari orang tuanya adalah Fia menjadi Puteri Indonesia,” ujar Panda kepada JatimTIMES, Sabtu (3/5/2025).
Orang tua Fia meninggal dunia dalam kurun waktu yang berdekatan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sang ibu berpulang pada 2020, disusul ayahnya satu tahun kemudian. Kepergian mereka sempat membuat Fia terpuruk. Namun dorongan dari orang-orang terdekat membuatnya kembali bangkit dan menghidupkan mimpi yang pernah ditanamkan orang tuanya.
Bukan proses yang singkat, Fia mengawali modeling sejak usia dini. Ia mulai mengikuti kelas catwalk saat masih TK, meski awalnya merasa terpaksa karena takut dilihat banyak orang. Namun seiring waktu, rasa takut itu berubah menjadi kepercayaan diri.
Panda mengungkapkan bahwa Fia memang aktif mengikuti berbagai kompetisi modeling hingga berhasil menorehkan prestasi.
“Prosesnya (menjadi Puteri Indonesia) cukup panjang, dia punya pengalaman. Dia pernah juara Raka Raki Jatim. Fia ini juga diberangkatkan oleh IAPI Jawa Timur (Ikatan Alumni Putri Indonesia),” ungkapnya.
Menurut Panda, Fia sudah melalui seleksi ketat oleh IAPI Jawa Timur. Organisasi ini menjadi salah satu pendorong dalam membentuk karakter, kemampuan panggung, hingga kesiapan mental Fia.
Panda yang juga turut menemani Fia saat malam puncak Grand Final Puteri Indonesia 2025, bercerita bahwa sebelum menekuni dunia modeling secara profesional, Fia juga sempat menjadi atlet renang. Aktivitasnya di bidang olahraga dan modeling inilah, yang membuat Fia terbiasa menghadapi kompetisi dan tantangan sejak dini.
Perjalanan karier Fia di dunia pageant bisa dibilang penuh warna. Ia pernah menjadi Wakil 1 Jebeng Banyuwangi 2019, kemudian menorehkan prestasi sebagai juara Raki Jawa Timur 2021, hingga dinobatkan sebagai Putri Otonomi Pariwisata Indonesia 2023.
Selama kuliah di UB, ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pengembangan diri, dan advokasi psikologi. Ia meraih gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada 2022, dan kini melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sebagai lulusan psikologi, Fia memanfaatkan keilmuannya untuk mendirikan platform First Step Forward, yang berfokus pada pemberdayaan remaja perempuan usia 12–21 tahun yang kehilangan orang tua karena perceraian atau kematian.
Baca Juga : Surabaya Inflasi 1,09 Persen pada April 2025, Ini Komoditas Penahan dan Pemicunya
“Membantu teman-teman, khususnya di usia remaja untuk menemukan potensi dirinya. Juga memberikan pemahaman tentang mental health dan social issues,” jelasnya.
Ia mengaku bahwa platform ini lahir dari pengalaman pribadinya sebagai anak yatim piatu yang ditinggalkan kedua orang tuanya dalam waktu berdekatan. Fia ingin memastikan bahwa para remaja yang mengalami luka serupa tetap mampu menggali jati diri dan menjadi pribadi yang kuat serta bermanfaat.
Dalam akun Instagram resminya @firstayap, Fia mengunggah foto lawas bersama orang tuanya saat mengikuti ajang Jebeng Thulik Banyuwangi. Ia menuliskan kalimat haru menjelang malam Grand Final.
"In the next few days, it’s going to be my very first experience to do something big without you guys. Yup, this is it. One of my dreams that we used to talk about, (Dalam beberapa hari ke depan, ini akan menjadi pengalaman pertamaku melakukan sesuatu yang besar tanpa kalian semua. Ya, ini dia. Salah satu mimpiku yang dulu sering kita bicarakan.)" tulisnya.
“I never imagined having to live it without your presence. Even though your body isn’t here, but your spirit will always be with me. Hi there, i miss you. (Tak pernah terbayangkan aku harus menjalaninya tanpa kehadiranmu. Meski ragamu tak ada di sini, namun jiwamu akan selalu bersamaku. Hai, aku merindukanmu.)” sambungnya.
Adapun momen puncak saat sesi tanya jawab Putri Indonesia, Fia mendapat pertanyaan dari Putri Kus Wisnu Wardhani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, terkait perannya sebagai agen perubahan dalam menghadapi isu korupsi dan pelecehan seksual. Dengan percaya diri dan bahasa Inggris yang fasih, Fia memberikan jawaban yang menggugah.
“Saya percaya bahwa banyak dari permasalahan karena kurangnya bimbingan edukasi dan spiritual. Sebagai generasi muda, saya bisa hadir memberikan solusi, dengan menyediakan ruang edukasi, konseling, dan berkolaborasi bersama berbagai pihak, seperti komunitas dan pemerintah,” ujarnya.
Jawaban tersebut disambut standing ovation dari para penonton dan mempertegas posisi Fia sebagai kandidat terkuat malam itu. Kemenangan Fia ini menjadikannya perempuan keempat dari Jawa Timur yang menyabet gelar Puteri Indonesia.