JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung di halaman Pendapa Agung Kabupaten Malang, Jumat (2/5/2025). Pada serangkaian upacara Hardiknas yang mengusung tema Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua tersebut, sejumlah pelajar dari calon sekolah unggulan di Kabupaten Malang juga turut memeriahkan acara.
"Peringatan Hardiknas sekaligus ditujukan untuk menggairahkan semangat pendidikan agar pendidikan ke depan lebih bermutu dan berkualitas," ujar Sanusi saat mengawali pernyataannya ketika ditemui awak media usai memimpin upacara.
Baca Juga : Tawaran Menarik, Kredit Kendaraan Tanpa DP Bagi Pensiunan di Mandiri Taspen
Serangkaian upacara Hardiknas itulah turut dimeriahkan oleh sejumlah pelajar dari calon sekolah unggulan di Kabupaten Malang. "Ada 33 SD, 33 SMP. Parade siswa siswi itu dari para pelajar yang berasal dari calon sekolah unggulan," beber Sanusi.
Sebelumnya diberitakan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berencana mengusulkan 73 sekolah unggulan. Rinciannya terdiri dari 40 SMP dan 33 SD.
Pembentukan sekolah unggulan juga sebagai wujud implementasi peningkatan pelayanan dasar pendidikan. Sehingga diharapkan bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Pada sekolah unggulan tersebut, para sisa siswi diharuskan memiliki nilai rata-rata 90. Guna merealisasikan sekolah unggulan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Di antaranya berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang (UM).

Pada parade yang berlangsung dalam serangkaian agenda peringatan Hardiknas tersebut, para siswa siswi yang turut terlibat terlihat begitu kompak. Mereka mengenakan beragam atribut mulai dari pakaian adat daerah hingga kostum kesenian dan kebudayaan.
"Tujuannya agar mereka untuk bersemangat, bergembira dan untuk terus meningkatkan giat belajar yang semangat," ujar Sanusi.
Upacara peringatan Hardiknas juga turut dihadiri oleh sejumlah pihak. Di antaranya Plh sekretaris daerah Kabupaten Malang, wakil ketua DPRD Kabupaten Malang, wakapolres, kasdim, perwakilan TNI AL dan TNI AD, para pejabat eselon, kepala OPD, para camat, kepala sekolah, guru dari berbagai jenjang, hingga ASN dan non-ASN di lingkungan Pemkab Malang.
Dalam upacara itu, Bupati Malang HM. Sanusi juga membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. "Upacara ini menjadi momen refleksi penting bagi seluruh pemangku kepentingan pada bidang pendidikan di tingkat daerah," ujar Sanusi.
Sambutan tertulis dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang disampaikan Sanusi tersebut menyebutkan, Hardiknas merupakan momentum penting untuk meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, serta semangat dalam memenuhi amanat konstitusi. Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui layanan pendidikan yang berkualitas dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.
"Pada hakikatnya, pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” ungkap Sanusi, membacakan sambutan menteri.
Secara individual, pendidikan dipandang sebagai proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk yang belajar dan berkembang. Melalui pendidikan, manusia mampu menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan berbagai bentuk kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan, baik secara material maupun spiritual.
"Dalam konteks kebangsaan, pendidikan menjadi sarana mobilitas sosial-politik yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa secara vertikal," ucapnya.
Pemerintah, khususnya Presiden, berkomitmen memajukan sektor pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana, pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kinerja guru. Hal ini dilakukan melalui pemenuhan standar kualifikasi, peningkatan kompetensi, serta peningkatan kesejahteraan guru.
"Dengan cara demikian, guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran. Tetapi juga menjadi agen peradaban, mentor, dan konselor bagi para murid,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mewujudkan pendidikan bermutu, dibutuhkan kerja sama seluruh pihak. Yakni mulai dari pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media massa.
"Oleh karena itu, partisipasi semesta sangat dibutuhkan agar pendidikan sebagai layanan publik dapat mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi generasi hebat dan tangguh," pungkasnya.