free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Dispendik Kabupaten Malang Segera Pastikan Jumlah SD Negeri yang Digabung

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji saat ditemui di SMAN 1 Sumberpucung, Selasa (22/4/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Pendidikan Kabupaten Malang segera memastikan jumlah maupun rincian SD negeri mana saja yang akan digabung. Tujuan penggabungan itu demi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran serta pemenuhan sarana prasarana masing-masing satuan pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan,   penggabungan sekolah mempertimbangkan potensi dan kondisi guru, siswa, hingga sarana prasarana yang bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 

Baca Juga : Wamendagri RI Minta Pemkab Malang Gunakan BTT untuk Bantu Pendirian Koperasi Merah Putih 

"Di Kabupaten Malang dari 1.061 SDN yang memiliki siswa di dalam satu sekolahan di bawah 100 anak itu cukup banyak. Ada 144," ujar Suwadji. 

Untuk tahap awal ini, Suwadji mengusulkan 32 SDN di Kabupaten Malang menjadi 16 SDN. Sekolah yang digabung tersebar di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Singosari, Tirtoyudo, Pakisaji, Lawang, Kasembon, Kromengan dan Sumberpucung. 

"Untuk tahap awal ini yang siap dimerger sekarang berproses, pendataan, musyawarah, pemetaan guru dan pemetaan pendistribusian siswa," ujar Suwadji. 

Nantinya, setelah proses sudah dilalui dan disetujui, akan diterbitkan peraturan bupati Malang tentang satuan pendidikan formal di Kabupaten Malang. Sekolah yang digabung akan dihapus dan sudah tidak ada lagi di dalam peraturan nupati Malang tentang satuan pendidikan formal di Kabupaten Malang yang baru. 

Suwadji menyampaikan,  tim dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sudah mulai turun jelang April 2025 lalu untuk melakukan pemetaan terhadap sekolah-sekolah yang diusulkan untuk digabung. 

"Karena itu kan juga pengalihan dapodik, juga kaitannya dengan dana BOS. Takutnya nanti kalau di sekolah baru, di dapodiknya belum tercantum di sekolah baru, nanti pendistribusiannya karena sekolahnya sudah dihapus dan bisa nggak masuk," jelas Suwadji. 

Oleh karena itu, pihaknya secara intensif melakukan komunikasi aktif dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI terkait dengan penggabungan sekolah di Kabupaten Malang. 

"Jika sebelum tahun ajaran baru nanti sudah clear dan perbup-nya satuan pendidikan formalnya sudah terbit otomatis, kita berharap di tahun ajaran baru sudah di dalam satu sekolah," kata Suwadji. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dari 32 sekolah yang akan digabung menjadi 16 sekolah, terdapat empat sekolah yang masih keberatan. Yakni SDN 2 Karangduren dan SDN 3 Karangduren Pakisaji, serta SDN 1 Peniwen dan SDN 2 Peniwen Kromengan. 

Baca Juga : Cara Menukar Rupiah ke Riyal, Calon Jamaah Haji Wajib Tahu! 

"Kalau yang di Karangduren itu karena awalnya miskomunikasi kepala sekolah. Sekarang biar netral dulu. Karena awalnya kepala sekolah memberikan informasi sedikit memaksakan," ujar Suwadji. 

Sedangkan untuk SDN 1 Peniwen dan SDN 2 Peniwen terdapat catatan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan RI. Pasalnya SDN 2 Peniwen merupakan saksi sejarah bagaimana perjuangan para pejuang dalam melawan kolonial Belanda. Di lingkungan SDN 2 Peniwen juga terdapat Tugu Peniwen Affairs yang merupakan monumen peringatan para pejuang yang gugur dibunuh oleh kolonial Belanda. 

"Alasan keberatannya secara historis, lalu merasa yang membangun masyarakat dan tanahnya milik desa. Kemudian masih belum siap karena ingin melestarikan bangunan lama," kata Suwadji. 

Namun, ke depan jika keempat sekolah masih saja keberatan, jumlah usulan untuk penggabungan sekolah menyusut, yakni dari 32 sekolah menjadi 28 sekolah. Menurut Suwadji hal itu dimaklumi dan proses penggabungan sekolah akan tetap berlanjut. 

"Dari 32 itu bisa dikurangi tidak apa-apa. Makanya habis ini kita fix kan, mana yang masih keberatan. Kalau catatan kami kan ada dua lokasi tadi, Karangduren dan Peniwen," pungkas Suwadji. 

Sebagai informasi, 32 SDN yang akan digabung di antaranya SDN 3 Ardimulyo akan digabung ke SDN 2 Ardimulyo; SDN 4 Candirenggo akan digabung ke SDN 2 Candirenggo; SDN 3 Dengkol akan digabung ke SDN 2 Dengkol; SDN 3 Klampok digabung ke SDN 1 Klampok; SDN 5 Pagentan akan digabung ke SDN 1 Pagentan; SDN 2 Tlogosari akan digabung ke SDN 1 Tlogosari; SDN 2 Karangduren akan digabung ke SDN 3 Karangduren. Kemudian SDN 5 Lawang akan digabung ke SDN 3 Lawang; SDN 3 Sumberporong akan digabung ke SDN 1 Sumberporong; SDN 3 Kasembon akan digabung ke SDN 1 Kasembon; SDN 2 Peniwen akan digabung ke SDN 1 Peniwen; SDN 2 Kromengan akan digabung ke SDN 1 Kromengan; SDN 2 Karangrejo akan digabung ke SDN 1 Karangrejo; SDN 12 Sumberpucung akan digabung ke SDN 8 Sumberpucung; SDN 6 Jatiguwi akan digabung ke SDN 2 Jatiguwi; serta SDN 7 Sumberpucung akan digabung ke SDN 6 Sumberpucung.